Share

51. PENJAHAT #1

Kilasan ingatan semakin liar melewati kepalaku. Aku tidak tahu itu memang ingatanku atau imajinasi yang kuinginkan, tetapi setiap kesadaranku pergi, kakakku selalu kembali ke mimpi, atau ibuku, atau masa kecilku yang terkesan samar. Aku teringat akan permainan kecil yang sering kumainkan bersama kakakku. Biasanya petak umpet di pekarangan rumah yang dipenuhi bunga-bunga cantik kesayangan ibu, dan kakak menemukanku di tempat bersembunyi favorit.

“Terlalu mudah ditebak,” katanya, mengintip dari balik pagar rumput. “Ini tempat jelek buat sembunyi. Kakak sudah bilang, kan?”

“Curang!”

Rasanya sangat damai. Mendapati dirimu tertawa bersama seseorang yang selalu kau kagumi, di tengah kebun bunga yang terus meluas, ditemani oleh warna-warni mahkota keanggunan bunga yang merekah. Ibu tersenyum melihat dari balik jendela dapur, Kakak tertawa, dan aku terlelap dalam kehangatan.

Lain halnya dengan ingatan di hari itu.

Ketika

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status