Rasanya hari ini begitu bahagia karena Calvin tidak datang ke sekolah, jadi aku tidak perlu lagi mendengar ceramahnya untuk hari ini.
Biasanya jika ada Calvin aku terus saja di beri ceramahan, entah itu dari sikap aku cara berpakaian aku atau apapun itu, seperti nya jika aku melakukan sesuatu pasti selalu salah di mata Calvin.
Kebiasaan nya yang membuat aku kesal sendiri. apalagi sebelum berangkat Calvin sudah memperingati aku agar tidak telat lagi, dan selalu menyuruhku untuk menghapalalkan bacaan-bacaan solat.
Karena Calvin selalu menyuruhku menghapal setiap hari dan selalu mengancamku jika tidak hafal, uang jajanku akan di potong, jadi dengan susah payah aku menghafalkan bacaan solat ini.
"Elu lagi baca apa sih?" Tanya cinta Sambil mengambil buku yang Sedang aku baca, Aku memang sedang membaca buku tuntunan solat yang di berikan Calvin wak
FyuhSaat sampai di kamarku aku langsung terbaring di kasur, hari ini sungguh melelahkan padahal aku tidak melakukan aktivasi apapun di sekolah tapi kenapa hari ini cukup melehkan.Apalagi hari ini aku harus pulang naik taxi, biasanya aku selalu pulang bareng Calvin tapi sekarang karena dia tidak masuk jadi terpaksa aku harus pulang naik taxi, rugi banget.Aku mengambil sisa uangku di dalam tas, akhir-akhir ini aku memang sengaja untuk hidup hemat karena aku harus menabung untuk membeli leptop baru.Sebenarnya aku bisa ajah sih minta ke Calvin cuma aku ngerasa aneh ajah gitu kalau aku minta kaya gitu ke Calvin, yah meskipun aku suka minta uang ke dia dengan berani, tapi kalau yang ini beda cerita nya, Aku mengambil celengan ayam ku yang aku simpan di lemari."Ayam jaga uang aku baik-baik yah, inget ini uang buat beli leptop" Kataku sambil memasukan u
Seperti janjinya tadi, aku dan calvin sedang dalam perjalanan menuju rumah bunda, namun kami berdua masih belum memulai pembicaraan, bahkan selama di ruangan kami sama sekali tidak menatap satu sama lain.Sejujurnya saat aku melihat calvin di ruang kerjanya, calvin terlihat 100× lebih ganteng dari biasanya apalagi saat meliatnya memakai kemeja putih di tambah rambutnya berantakan, asli aku gabisa bohong kalau dia tuh ganteng.Aku bahkan gak akan pernah bosan jika harus menatap Calvin terus, tapi aku sadar aku kan lagi marah gamungkin dong aku merhatiin dia terus dengan tatapan terkagum-kagum bisa malu aku."Keluar!" Titah Calvin yang sudah membuka pintu mobil untuk ku.Saat kita berjalan menujukan rumah bunda, aku melihat bunda sedang berdiri di depan pintu rumahnya, dia sudah tersenyum senang kearah kami berdua."Assalamu'alaikum bunda" Ucap k
"Hei bangun" Aku mulai membuka mataku saat merasa seseorang menepuk-nepuk pipiku, saat aku membuka mataku aku langsung terkejut saat melihat wajah Calvin di dapan wajahku. Yaampun, Calvin kenapaa ganteng banget yah pagi ini, mukannya mirip kaya aktor-aktor drama Korea. "Fuhhhh.... Fuhhhh..." Aku langsung tersadar saat Calvin kembali meniup-niup wajahku. "Bangun solat subuh dulu" Bisikan Calvin di telingaku, suaranya terdengar begitu lembut, membuat jantungku berdebar. Aku segera berdiri dari tempat tidur kemudian pergi ke kamar mandi, aku memperhatikan wajahku di cermin, pipiku sudah memerah pasti ini gara-gara Calvin, untung ajah Calvin gatau kalau pipi aku udah merah gara-gara ngeliat muka dia dari deket kalau dia tau bisa malu aku. "Jihan cepetan" Teriak Calvin dari balik pintu, aku segera mengambil hudu sesuai den
"Jihan bangun!?" Aku sudah mendengar suara ini lebih dari 5kali, tapi aku masih malas untuk membukakan mataku. "Jihannn ayo bangunnn" "Bentar bang, aku masih ngantuk" Jawabku yang masih memejamkan mataku, dan menutup tubuhku kembali dengan selimut. "Ok" Aku kira Calvin akan membiarkan aku kembali tidur tapi nyatanya aku malah merasakan tubuh ku melayang di udara, saat aku membuka mataku ternyata Calvin sudah menggendongku. "BANG CALVIN MAU NGAPAIN" teriakku sambil memberontak, Calvin Sama sekali tidak ngejawab pertanyaan aku. Calvin langsung menurunkan ku saat berada di dalam kamar mandi, aku semakin mengeratkan selimut yang menutupi tubuh ku, udah tau dingin pake di bawa ke kamar mandi, bisa jadi es batu. "Sekarang kamu ambil whudu aku tunggu di luar, cepet yah gausah banyak omong" Titahnya&nbs
Pagi ini terasa begitu aneh, karena aku terus mendengar gosip tentang Calvin, hampir semuah murid berpikir kalau istri dari Calvin itu cika. Tapi sepertinya Chika memang belum tau kalau dia di gosip kan punya hubungan dengan Calvin, buktinya dia terlihat biasa saja seakan-akan tidak mendengar gosip itu . Kalau aku sih baik-baik ajah karena aku tau kalau gosip itu salah besar, bahkan mereka bilang kalau mereka liat Calvin dan Chika pergi ke caffe kemarin malam, aku hanya bisa tertawa, aku rasa mereka harus periksa mata deh. Aku sedikit kesal sih waktu denger mereka bilang kalau Calvin sama Cika cocok, yang satu soleha yang satu soleh, tapi udah lah itu kan pendapat mereka . Beda lagi dengan cinta dia terlihat begitu kesal saat mendengar gosip ini, bahkan cinta sampai berdebat gara-gara gosip ini. "Cinta gue kebelakang dulu ya" Kata aku seraya berdiri. "Iyahh" Jawabann
Aku terus melirik kearah jam tangan yang aku pakai, ini sudah jam 8 malam tapi jihan belum pulang juga, aku sudah mencoba menghubungi Jihan tapi handphone nya ga aktif. Apa Jihan marah, gara-gara aku marahin dia, padahal aku sama sekali gak bermaksud bicara kasar seperti tadi, aku hanya tidak suka melihat prilaku jihan yang terkesan kasar. Dan Jihan selalu saja beranggapan kalau aku menyukai Chika, padahal tidak ada sedikitpun rasa suka atau cinta terhadap Chika, lagi pula chika itu sepupu aku masa sih aku suka sama sepupuku sendiri. Aku jadi mengingat awal mulai aku menyukai Jihan, terkesan aneh namun membuatku semakin menyukainya. Jujur sajah aku sangat mencitai jihan, dari awal bunda memperkenalkan jihan padaku. Bunda memang sudah memiliki beberapa perempuan untuk di jodohkan dengan ku, dan bunda juga memberikan beberapa p
"Berhenti??" "Berhenti menyukai pak Calvin, gua tau ko kalau elu tuh suka kan sama pak Calvin" "Hahahaha... Gamungkin" Kataku dengan tawa yang begitu aneh Mana mungkin aku suka sama Calvin itu benar-benar mustahil, aku hanya merasa kesal saja dengan sikap mereka yang selalu menjodoh-jodohkan Calvin dengan chika, dan ini namanya bukan cemburu tapi aku cuma merasa risi ajah. "Gak mungkin dari mananya, gua bisa liat elu keliatan cemburu banget waktu ngeliat pak Calvin lagi ngobrol sama chika" "Apaan sih lu, yang ada elu tuh yang seharusnya berhenti" Kataku seraya memukul tangang satria "Gua di suruh berhenti apaa sih" "Berhenti beriskap kaya bocah" "Umur gue udah 17 tahun kali, jadi bukan bocah lagi"elaknya "Umur memang udah tua, tapi kelakuannya
hari ini aku benar-benar badmood bahkan untuk berbicara pun rasanya malas, dan tidak bersemangat padahal aku sudah mencoba untuk bersikap baik-baik saja namun ini sangat sulit untukku, banyak sekali kekhawatiran yang aku pikirkan sekarang. "Eh udah kali bengong nya, sekarang waktunya pulang" Ucap cinta seraya menepuk pundak ku "Cinta gimana kalau hubungan gue sama bang Calvin berhenti sampai disini" Ujarku tiba-tiba Entah kenapa aku takut jika harus berpisah dengan Calvin, kekhawatiran yang aku pikirkan adalah bagaimana jika Calvin memutuskan hubungan ini dan dia gamau jadi suami aku lagi, aku benar-benar takut jika harus kehilangan Calvin. Aku terus memikirkan ini, aku rasa hubungan kita sudah di ujung tanduk, apalagi melihat konfilk yang terjadi semalam. "Yaa jangan dong, nanti elu jadi janda muda lagi, sekarang lebih baik elu bicarakan baik-baik sam