Share

Bab 29 Dia Tidak Bersembunyi

Jika kau jadi Pak Darma, di mana kau akan bersembunyi? Ayo Athena berpikir! Berpikir!

Entah datang dari mana, sekelebat memori bermain petak umpet bersama ayah terulang di dalam benak. Kala itu hari terakhir jatah Ayah pulang ke rumah. Kami menghabiskan waktu tidak di mana-mana melainkan di halaman belakang. Apollo dan aku selalu kebosanan jika harus bermain petak umpet hanya berdua. Namun di hari itu tidak lagi, ayah bergabung sebagai yang ketiga.

Angin sepoi-sepoi menerbangkan rambutku yang dikuncir dua bak boneka Dakocan. Jemari kaki kecil menapak rumput hijau, sebagian aku injak, sebagian yang lainnya lolos dan berdiri, menggelitik sela-sela jari kaki. Ada pohon mangga di halaman belakang, dan batangnya biasa menjadi bagian permainan petak umpet. Apollo kedapatan berjaga pertama, dia pun menghitung dari satu sampai sepuluh. Dia bilang angka sepuluh sudah banyak karena sepuluh lebih dari satu.

Seketika Apollo menutup mata dan di hitungan satu, kaki mungilku berhamburan mencari t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status