Share

52. Rahasia yang Terbongkar

Ana dan Stanley sudah sampai di rumah Stanley. Rumahnya berlantai dua. Bergaya rumah lama yang sudah direkonstruksi ulang menjadi rumah semen berkeramik.

Rumahnya nyaman, namun terasa hampa.

"Papa kamu memangnya kemana?"

"Biasa. Paling main ke rumah temannya,"

"Jadi jarang di rumah?"

"Sudahlah. Nggak perlu dibahas. Kan kita mau senang-senang,"

"Iih apa-apaan sih? Jangan aneh-aneh deh," Ana kaku.

Stanley pergi dari ruang tamu. Masuk ke dalam rumahnya lebih dalam, masuk ke salah satu ruang.

"Hei, kamu mau kemana?" Ana berteriak cukup keras. Agak menggema. "Awas, kalau kamu aneh-aneh Stanley!"

"Katanya mau senang-senang? Kan kita mau nonton? Nggak jadi?" sahut Stanley. Kedua tangannya menggenggam remote TV dan sebuah kaset DVD.

"Ohh, iya jadi kok," Ana menjawab cepat.

"Atau ada yang mau kamu lakukan?"

"Nggak. Boleh kok. Nonton. Kan kita udah janji,"

"Let's go!"

Stanley menarik lengan Ana dengan lembut. Menuju ke ruang tengah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status