Share

Bersua Ranajaya

SEMULA Tumanggala mengira semua itu hanyalah bunga tidur. Namun ternyata kemudian telinganya semakin jelas mendengar suara-suara jerit-pekik tersebut. Sang prajurit jadi terlonjak dari tidurnya dengan wajah tegang.

"Perampokan?" desis Tumanggala, seraya tajamkan pendengaran. Sepasang matanya membeliak lebar akibat ketegangan yang seketika menyergap.

Suara-suara mencekam tadi bertambah jelas terdengar di telinga sang prajurit. Menandakan peristiwa apa pun yang menyebabkan keributan tersebut, berada tak jauh dari penginapan.

Tumanggala bergegas menuju ke jendela. Pandangannya dilemparkan ke sekeliling. Kening sang prajurit langsung berkerut dalam. Kepulan asap tebal tampak membubung tinggi di udara.

Lalu di bawah kepulan asap itu, kobaran api terlihat jelas dalam gelapnya malam. Merah membara. Tumanggala kertakkan rahang dibuatnya.

"Sial! Aku tidak boleh membiarkan ini terus terjadi!" geram sang prajurit.

Kejap berikutnya Tumanggala suda

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status