Share

Lusem

MENURUTI saran Wyara, Tumanggala lanjutkan pencarian ke arah barat. Tujuannya adalah Lusem, sebuah pemukiman ramai nan asri di kaki Gunung Pawinihan.

Boleh dikatakan Lusem merupakan pintu gerbang menuju gunung suci tersebut. Orang-orang yang hendak menuju ke gunung dari arah Kotaraja, bisa dipastikan melewati Lusem sebagai jalur utama.

Tumanggala musti menempuh jarak sejauh hampir lima ribu depa (sekitar 9 km) menuju ke sana. Karena itu sang prajurit memutuskan untuk mencari kuda demi menghemat tenaga. Terlebih hari sudah memasuki rembang petang.

"Kalau urusan ini tidak selesai secepat yang aku harapkan, agaknya aku terpaksa menginap di sana," batin Tumanggala dalam perjalanan.

Hujan deras terus mengguyur sepanjang perjalanan sang prajurit. Jalanan basah dan licin oleh tumpahan air dari langit. Akibatnya, Tumanggala tak dapat memacu kuda kencang-kencang.

Alih-alih menyuruh kudanya berlari, Tumanggala musti mengendalikan hewan tunggangannya den

Kebo Rawis

Lusem adalah nama satu perkampungan kuna di kaki Gunung Wilis, Jawa Timur. Namanya diabadikan dalam Prasasti Poh Sarang atau disebut juga Prasasti Lusem (934 Saka/1012 Masehi). Letak Lusem diperkirakan berada di Desa Poh Sarang, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri.

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status