Pernikahan antara Syaffira dan Alter tinggal menghitung jam saja. Ya, kedua orang tua mereka memutuskan untuk mempercepat pernikahan Alter dan Syaffira. Yang seharusnya pernikahan lima hari lagi, dan sekarang akan berlangsung hari ini. Tidak ada perayaan besar-besaran, Alter dan Syaffira ingin pernikahannya sesederhana mungkin, bahkan pernikahan pun hanya dihadiri keluarga besar keduanya saja. Tidak ada teman Alter maupun Syaffira.
Walaupun keduanya sebentar lagi akan sah menjadi pasangan suami istri. Syaffira masih dalam pendiriannya, ia masih sangat-sangat kesal terhadap Alter.
Syaffira sedang bersiap-siap dikamarnya. Riasan pengantin di wajahnya benar-benar sempurna, setelah selesai dengan riasan wajah, Syaffira segera memakai gaun pengantin yang sudah ia pesan bersama Alter. Syaffira di bantu oleh Sinta, untuk memakainya. Dan selesai.
"Bu, Sya gak mau ya, kalau Rezvan sampai tau hari ini, Sya akan nikah sama Asdos itu," ujar Syaffira sembar
Suara teriakan yang berada didalam kamar membuat Alter dan Shinta yang berada di ruang tamu cukup terkejut. Mereka langsung menghampiri si pemilik teriakan tersebut. Sesaat, Alter memutar knop pintu, menampakkan seorang perempuan sedang berdiri di atas kasurnya."Sya, kenapa kamu teriak, ada apa?" tanya Shinta panik.Syaffira menggigit ibu jarinya, sembari menunjuk ke arah binatang kecil berwarna coklat yang sudah terbalik di lantai.Alter mengambil binatang itu, dan ia dekatkan kepada Syaffira. "Ini yang membuat kamu teriak sampai saya dan Ibu Sinta terkejut dengan teriakan kamu?" ujar Alter tanpa ekspresi.Syaffira mengangguk. Lalu menjauhkan tangan Alter yang memegang binatang kecil itu, didekatnya. "Cepetan buang!" gertak Syaffira.Alter membuang binatang kecil itu yang bernama kecoa ke arah jendela kamarnya.Syaffira sudah merasa lega, kemudian ia duduk kembali di atas kasur. Benar-benar menyebalkan. Bagaimana ti
Pagi ini, Aku dibuat kesal oleh Ibu tiriku, Shinta Adinaya. yang seenaknya menjodohkanku dengan seseorang. Emang dia pikir, aku mau. Shinta selalu begitu, tak pernah mau mengerti keinginanku. Semenjak Ayahku pergi, aku selalu seenaknya diatur olehnya, Ia selalu mementingkan dirinya."Nanti malam pihak pria akan datang ke rumah, jadi setelah kamu selesai kuliah, langsung pulang ya. Kalau nggak, Ibu, akan tarik semua fasilitas kamu," ucap Sinta, Ibu tiriku. Dengan penuh penekanan.Aku mendengus kesal. Lagi-lagi Dia selalu mengancamku. Jika saja Ayahku, tidak mengalami kecelakaan, mungkin hidupku selalu terpenuhi. Sungguh sampai sekarang Aku benci dengan seseorang yang sudah menabrak Ayahku. Jika suatu hari Aku menemukan orang itu, Aku tidak akan pernah memaafkannya.Aku beranjak berdiri, setelah mendapat pesan masuk dari kekasihku. Lalu Aku berjalan ke luar rumah. Tanpa menjawab pertanyaan dari Ibu tiriku.Aku melihat kekasihku yang sudah menungguku di depa
Malam ini, aku memakai Dress merah, yang dipilihkan oleh Shinta. Aku memandang diriku dipantulan cermin, sebentar lagi aku akan bertemu dengan seseorang yang akan dijodohkan denganku. Sebelum keluar, aku mengambil handphoneku yang ada di meja rias, dan menekan nomor yang ingin aku hubungi."Hallo, Sapi. Ada apa?" tanya seseorang dari sebrang sana."Malam ini gue bakal dijodohin sama orang Frey," jawabku."What? Lo gak kidding-kidding kan?" ucap Freya.Aku menghela napas panjang. "Gue serius Frey, masa gue bohong,""Pasti Ibu tiri lo yang jodohin Lo ya?""Iya lah, siapa lagi kalau bukan dia,""Lo yang sabar ya Sapi,""Kalau Rezvan tau gimana?""Lo gak usah mikirin Rezvan dulu. Nih ya kalau pilihan nyokap tiri lo gak sesuai, baru deh lo nolak. Tapi kalau ganteng, lo mau nolak juga, gak apa-apa. Lo kasih aja buat gue," ucap Freya tertawa."Syaffira, ayo keluar! Pihak pria sudah d
Syaffira melangkahkan kakinya ke dalam ruangan Asdos galak, yang akan menjadi suaminya. Pagi ini, ia ingin meminta keringanan untuk hukuman yang Alter berikan kepadanya. Syaffira mengetuk pintu terlebih dahulu."Permisi," ucap Syaffira sembari mengetuk pintu."Masuk!" ujar Alter dari balik pintu.Kemudian Syaffira memasuki ruangan Alter dan duduk di hadapannya yang terhalang oleh meja."Ada perlu apa kamu ke sini?" tanya Alter sinis, tanpa melihat wajah Syaffira.Demi apa, Syaffira ingin mengutuk seseorang yang ada di hadapannya sekarang. Bisa-bisanya dia sinis ke Syaffira. Bukankah yang ada di hadapannya kini calon istrinya.Syaffira menghela napas. "Asdos yang terhormat, apakah boleh saya meminta anda untuk tidak mengeluarkan saya dari mata kuliah anda? Bukankah Bu Yuni saja tidak pernah mengeluarkan saya?" terang Syaffira baku.Lelaki itu hanya terdiam. Sibuk dengan laptopnya. Sedangkan Syaffira
Sekitar satu jam, kelas selesai. Syaffira, tidak seperti biasanya. Ia lebih rajin dari sebelumnya. Entah itu karena ancaman Alter yang membuatnya berubah atau yang lainnya. Yang terpenting, Syaffira sudah memperbaiki kebiasaan buruknya, yang sering tertidur saat jam pelajaran.Syaffira berjalan menelusuri koridor, sambil menatap layar handphone. Gadis itu, sedari tadi memesan taksi online. Namun, belum dapat. Sedangkan Syaffira harus cepat-cepat menjenguk Rezvan."Mau saya antar?" tawaran dari seorang laki-laki, membuat Syaffira menoleh.Syaffira memandang cowok di hadapannya dengan perasaan jengah. "Gak perlu," jawab Syaffira berbalik."Bukankah kamu sedang buru-buru ke rumah pacar kamu?" tanya Alter, mensejajarkan langkahnya dengan Syaffira.Syaffira menghentikan langkahnya, lalu menghadap Alter. "Kok lo bisa tau, gue mau ke rumah Rezvan. Jangan-jangan lo cenayang ya?"Alter mengerutkan keningnya. "Saya
Sesampainya di rumah besar milik keluarga Adinaya. Syaffira langsung turun dari mobil Alter, dan langsung memasuki rumahnya tanpa berpamitan terlebih dahulu kepada Alter.Syaffira disambut Shinta, yang berada di ruang tamu, yang sedari tadi menunggu kepulangan Syaffira. Syaffira melewati Shinta begitu saja, dan menaiki anak tangga menuju kamarnya.Shinta bisa memaklumi Syaffira, yang selalu bersikap tidak peduli kepadanya. Syaffira memang tidak pernah setuju dengan pernikahan Shinta dan Ayahnya. Syaffira selalu berpikir Shinta, hanya ingin menguasai harta Adinaya. Namun, kenyataannya tidak seperti itu. Bahkan, Shinta terpaksa menikah dengan Adinaya. Karena, permintaan dari Lisa, ibu kandung Syaffira, sebelum meninggal.Dulu Shinta, Lisa dan Adinaya bersahabat dari SMA, hingga sampai akhirnya setelah mereka lulus kuliah, Adinaya memutuskan untuk menikahi Lisa. Dan saat Syaffira berumur tujuh tahun, Lisa meninggal karena kanker hati yang di deritanya.&
Alter terus mempercepat laju mobilnya, hingga akhirnya sampai di rumah kediaman keluarga Pranadipa.Syaffira terlihat bingung sendiri, ketika Alter membawanya ke rumah yang bukan rumahnya."Ini rumah siapa?" tanya Syaffira bingung, ketika melihat rumah yang sangat besar, dari dalam mobil."Keluar dulu! Baru kamu tau ini rumah siapa," ujar Alter, lalu keluar dari mobil kemudian, diikuti Syaffira."Ayo masuk!" ajak Alter."Gue gak mau," ucap Syaffira melipatkan kedua tangannya di depan dada.Alter mengerutkan keningnya. "Kenapa?""Gue takut lo macem-macem sama gue. Gue kan gak tau ini rumah siapa. Bisa jadikan lo nyulik gue ke sini,"Alter menghela napas pasrah. "Ini rumah Papah saya dan saya gak akan macam-macam sama kamu, sebelum saya halalin kamu," ujar Alter, lalu menarik tangan Syaffira agar segera memasuki rumahnya.Syaffira mendengus kesal, lagi dan lagi Alter selalu seenakn
Sejak semalam Syaffira tidak bisa tertidur pulas seperti biasanya. Pikirannya selalu tertuju kepada Alter. Ya, cowok itu sebelum pergi dari rumah Syaffira, sempat-sempatnya selalu bikin Syaffira jantungan. Bagaimana tidak? Semalam, ketika Syaffira tertidur di mobil Alter dan terbangun tiba-tiba saja Syaffira dibuat terkejut dengan jarak wajah Alter yang hanya beberapa centimeter saja dari wajahnya.Syaffira sempat refleks meninju wajah Alter dengan tangannya, hingga meninggalkan jejak kemerahan di area pipi kanan Alter. Syaffira yakin saat itu, Asdos galak nan nyebelin itu pasti ingin berbuat mesum kepadanya. Keliatan dari luarnya aja galak, sok cuek padahal dalamnya ih ngeri.Tapi yang membuat Syaffira tidak bisa tidur yang paling sebenarnya adalah dirinya merasa sedikit bersalah kepada Alter karena telah meninjunya semalaman, pasti rasanya sakit banget, gini-gini juga kan Syaffira mantan anak bela diri.Syaffira menggusar wajahnya. "Arghh, na