Share

104. Berpikiran positif

Tempat biasa yang dimaksud adalah sebuah cafe tempat biasa Farhan dan Gilang nongkrong. Cafe yang terletak di tengah pusat kota itu buka dua puluh empat jam dengan berbagai makanan dan minuman kemasan bak sebuah minimarket namun terdapat banyak bangku untuk anak-anak muda nongkrong dengan teman-teman atau pun pasangan.

Gilang sudah biasa berada di sana, dia juga sudah biasa dengan Farhan yang akan mengambil kesempatan sebaik mungkin dalam kondisi yang menguntungkannya.

"Lo mau curhat kan?"

"Sebagai pendengar gue juga butuh banyak makanan buat dengerin lo curhat, supaya energi gue full dan bisa memberikan solusi yang paling tepat."

Itulah alasan Farhan yang tanpa berekspresi tak enak saat menaruh banyak bungkusan cemilan di meja mereka. Saat Gilang meliriknya dengan datar, dia pura-pura nggak melihat dan malah mengambil duduk dengan santai.

"Untung gue punya gaji," dengus Gilang atas kelakuan sahabatnya itu yang memanfaatkan kondisinya.

"Ya makanya itu cok, gaji lo yang besar itu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Kang Menyek
kelamaan nunggu.
goodnovel comment avatar
Iim Aly
blom up lg
goodnovel comment avatar
Ariq Musyaffa
segini aja endingnya??
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status