Share

25. Menyelamatkan Asisten Tersayang

"CEPAT LEMPAR SENJATAMU!" Teriak sang pimpinan penculik keras. Lalu, dia menodongkan pistolnya ke dahi Leina, dan mengancam, "... atau wanita ini akan mati sekarang juga."

Leina sama sekali tidak takut dengan pistol di kepalanya. Malahan, dia tetap fokus pada para penculik ini yang sudah siap menembak Arsen.

Dia berteriak, "jangan Arsen! Sudahlah, kamu pergi saja! Aku mohon! Orang-orang ini berbahaya!"

Tanpa mengatakan apapun, Arsen melempar senjata api di tangannya. Dia melakukan itu tanpa ragu sedikitpun. Selain itu, tidak ada rasa takut tergambar di wajahnya.

"Bagus sekali, Tuan Detektif ... atau harus kupanggil ... Ouro." Pimpinan penculik itu merendahkan suaranya saat menyebut nama Ouro.

Mendengar itu, mimik wajah Arsen menjadi serius— tapi tatapan matanya diselimuti kepedihan.

Leina tidak mengerti. Kenapa dia memasang wajah begitu? Apa maksudnya Ouro?

"Arsen ..." Hatinya mendadak terasa sesak, perasaan sedih itu seakan terhubung dengannya.

Pimpinan penculik itu menjadi tegang.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status