Share

39. Menangkap Pembunuh Berantai (b)

"Aku mau kamu ..."

Itulah yang terus dikatakan oleh sang pembunuh berantai bernama Norman itu. Aura yang menyelimuti pria ini gelap nan menakutkan. Aroma mawar juga menebar di sekitarnya— seolah-olah dia baru saja mandi air kelopak bunga mawar.

Leina sesak berada di posisi itu, terjepit di antara dada Norman dengan tembok. Andaikan dia bisa menjejak selangkangan pria ini— maka kesempatannya kabur terbuka.

Tetapi, dia semakin tak berdaya tatkala Norman mengeluarkan pisau lipat dari saku mantel.

"Sayang ... kamu cukup berani ternyata, biasanya wanita lain akan menangis dan memohon agar aku lepaskan," kata pria itu sembari menodongkan mata pisau ke bawah dagu Leina.

Leina bisa merasakan sensasi dingin dari bilah pisau tersebut. Meski takut, tapi tak dia tunjukkan. "Jika kamu memang mau membunuhku, bunuh saja sekarang. Percuma menakut-nakutiku segala."

"Oh— asisten detektif memang punya mental yang agak berbeda dari kebanyakan wanita, tapi ini yang membuatku suka padamu."

Leina mencoba b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status