"Kau marah?" Wiwid mencekal pergelangan Rengganis, membuat wanita itu tidak bisa pergi. Ia berbalik, menatap Elizabeth dari balik punggung Wiwid, yang tersenyum mengejek kepadanya. "Apakah kau berselingkuh dariku?" Tatapan Rengganis kembali pada wajah Wiwid, berkaca-kaca, " ...dengan Elizabeth?" Tanpa banyak berpikir -seperti tadi- Wiwid menggeleng keras, "Tidak!" Karena memang faktanya ia tidak berselingkuh dengan Elizabeth. Mereka telah terikat dalam janji pernikahan, jadi seberapa seringnya ia dan Elizabeth bercinta, itu tidak bisa dianggap sebagai sebuah perselingkuhan. Rengganis menghela napas, ia bisa menangkap ketegasan yang tersirat baik dari tone suara maupun ekspresi wajah sang suami. Wiwid berkata jujur. Rengganis pun mengangguk, "Baiklah, aku percaya," luluhnya kemudian. Ia memang selemah itu, terkadang rasa mendambanya yang begitu besar membuat ia ketakutan untuk kehilangan Wiwid sehingga ia menampik instingnya dan memilih untuk mempercayai Wiwid. "Aku mencintaimu
Alicia Rodney menelpon Beau dengan nada cemas. Ia mengatakan jika security menemuinya untuk melaporkan Aya yang pingsan di mobil milik Liam Henderson. Beau segera menuju ke ruang pribadi direktur di lantai dua gedung galeri utama, tempat mereka membawa Aya."Mr. Henderson membopongnya dan menyuruh saya berjaga, dia memasukan Mrs. Prince ke dalam mobil pribadinya. Beberapa saat kemudian, dia keluar dan memerintahkan saya untuk menghubungi Mr. Prince. Sedangkan Mr. Henderson langsung pergi begitu saja.""Kau melihat mereka berselisih atau mungkin sedang melakukan sesuatu, seperti kekerasan fisik, mungkin?""No, Mam. Mrs. Prince sudah pingsan saat Mr. Henderson membawanya.""Oh, begitu? Lalu kenapa ia membayarmu?""Seperti saya bilang tadi, Mam. Untuk berjaga, menjauhkan orang-orang dari jangkauan mereka."Percakapan di antara mereka membuat Beau tertegun. Mungkinkah sempat terjadi pertengkaran di antara Aya dan Liam. Akan tetapi, meninggalkan Aya yang pingsan di mobil sendirian merupaka
"Siapa Daniyah?" Ini sudah ketiga kalinya Rengganis bertanya tanpa mendapatkan jawaban apapun. Wiwid enggan lagi bersuara, tatapannya tertuju lekat pada sosok Elizabeth yang terluka. "Ini semakin meyakinkanku kalau kau berselingkuh dengan Liz!" Rengganis jengah. Ia merasa diabaikan. "Tidak! Aku tidak berselingkuh darimu, Nis!" Kekeh Wiwid. "Tatapan kalian menyiratkan rasa dan Gosh! Apa susahnya menjawab pertanyaan, siapa itu Daniyah?" "Jika aku yang menjawab pertanyaan itu, apakah kau bisa melepaskan suamimu dan memberikannya padaku?" "Tidak!" Nyalang Rengganis ke arah Elizabeth. Kalaupun benar suaminya masih mempunyai hubungan dan rasa yang tertinggal untuk sang mantan, Rengganis tidak akan pernah melepas Wiwid. Sudah berulang kali rasanya ditolak, lalu asa itu datang lewat perintah Aya dan sekarang ia bisa meluluhkan hati Wiwid. Perjuangan itu tidaklah mudah dan sebentar, rasa cintanya terhadap Wiwid pun bukan sekedar main-main. Maka, tidak ada alasan baginya untuk mengala
Frederick Adams menelan ludah kasar. Liam memandangnya sengit, aura permusuhan menguar pekat. Pria itu menepuk bahunya ketika ia bersembunyi untuk mengawasi keadaan. Siaran live instagramnya berhasil mematik huru-hara, otomatis Keluarga Rodney akan tahu kalau ada penyusup. Sebelum mereka datang dan menyeretnya ke kantor polisi, Frederick harus keluar dari gedung galeri ini. Namun ia terlanjur kepergok duluan oleh Liam. "Bagaimana kau bisa masuk, Adams?" Pertanyaan dingin itu membuatnya meremang. Di kalangan para paparazzi, Liam bukanlah sosok asing. Ia merupakan sosok yang ditakuti. Kuasanya terhadap media Inggris, membuat para paparazzi enggan mengusik kehidupan pria itu. Bagi publik, Liam merupakan sosok tanpa cela, tapi tidak bagi sebagian paparazzi, termasuk dirinya. Frederick termasuk salah satu orang yang mengetahui tabir gelap sisi lain yang berusaha Liam sembunyikan. Kisah cinta toxicnya dengan seorang wanita. "Aku tidak melanggar kesepakatan Henderson, kenapa kau ingin m
Beau berbicara dengan dokter, rautnya terlihat cemas. Ia mengiyakan saran dari dokter lalu menerima resep yang dituliskan. Selanjutnya, Beau mengantarkan kepergian si dokter hanya sampai batas pintu. Ia tidak bisa meninggalkan Aya sendiri kendati wanita itu sudah siuman. Sedangkan mereka yang telah Beau kabari belum juga datang."Dokter bilang kau terlalu banyak pikiran, tapi ia menyarankan untuk menjalani pemeriksaan lengkap di rumah sakit."Aya terdiam mendengar perkataan Beau, ia juga membiarkan tangannya digenggam dan diciumi Beau. Pikirannya tidak berada di sini, melainkan terpecah di dua tempat lain; perselingkuhan sang adik dan Liam."Dimana Liam?" tanyanya tiba-tiba sesaat setelah mampu mengingat jika Liamlah orang terakhir yang ia lihat sebelum pingsan."Alicia menelponku, memberitahu jika salah satu securitynya menemukanmu di mobil pribadi milik Liam. Pria itu pergi dan lebih memilih menyerahkan urusan pada security." Beau meremas tangan Aya, dadanya bergemuruh menahan cembu
Elizabeth Rodney adalah seorang penggemar. Ia akan berada di barisan depan ketika BeastStories membacakan cuplikan bab menarik dari bukunya di acara Book Reading dan selalu menghadiri setiap Book Launch yang diadakan PrincePages dengan antusias sehingga kerap membuat para staff behind the scene takjub. Ia tidak akan malu memborong hampir sepuluh buku hanya demi mendapatkan tanda tangan sang idola dalam acara Book Signing. Elizabeth lebih gila dari seorang kpopers. Ia tak sungkan merayu sang suami, yang tak lain adalah adik dari AyaBeastStories, dengan menyajikan tarian erotis demi mendapatkan lukisan The Green Lady, walaupun harus berujung kegagalan.Wiwid menghela napas berulang kali, menyeka keringat, melonggarkan dasi atau menyambar air dalam gelas untuk ia teguk habis. Elizabeth mengenakan setelan Victoria's Secret limited edition dan mengadakan pertunjukan erotis di atas kursi kayu. Menjamah tubuhnya sendiri atau memutar sensual pinggulnya di hadapan Wiwid yang ia paksa duduk di
3 Bulan sebelum pesta pembukaan ...Daniel King melihat kembali arloji peraknya, jam menunjukan pukul tiga pagi. Ia mengumpat kesal, "Berapa lama lagi aku harus menunggu?"Ia menyesap puntung rokok terakhir lalu membuangnya ke tanah, menginjak puntung itu dengan kaki kanannya. Pagi tadi, nomor tak dikenal tiba-tiba menelpon, mengajaknya bertemu karena ia memiliki informasi tentang Pasangan Prince. Beau Prince sudah menjadi obsesi Daniel sejak lama, meskipun ia sempat berurusan dengan kepolisian Inggris dan nyaris kehilangan nyawa akibat perkelahian bar dengan pewaris Prince, semua itu tidak mampu membuatnya jera. Banyak media Inggris yang akan membayarnya tinggi demi cacat keluarga Prince. Terakhir kali ia memblow up skandal perceraian Beau dan Daphne, jutaan poundsterling mengalir ke dalam rekeningnya.Daniel mengeratkan mantel, ia berdiri di samping pintu belakang sebuah bar di pinggiran London. Bar yang tersembunyi di antara gang-gang sempit di daerah yang jarang tersorot. Yang han
(Beberapa hari setelah paket teror ditebar, setting lokasi berada di Restoran Pawone Pak Karmo.)"Maaf telah lancang menginterupsi kalian, silahkan dilanjut. Kurasa suamiku sudah menungguku di dalam."Daniel meneguk tandas segelas air putih, pandangannya awas tertuju ke arah Rengganis melangkah masuk beberapa saat lalu. Pelayan telah mengantarkan mereka ke meja dan menyajikan menu hidangan andalan restoran tersebut, namun Daniel seolah tak berminat. Sungguh berbeda dengan wanita yang memaksa untuk menemaninya dinner di sini. Ia tampak asyik menyantap dua main course sekaligus; sate lontong dan ikan bakar bumbu manis."Kau serius, Becky?" Daniel menggeleng, sejak kegilaan wanita itu terhadap Widyanto Semito, semua seleranya berubah, dari klasik European menuju tradisional khas Indonesia.Rebecca Welsh menyeruput teh hangat yang tersaji guna mendorong makanan untuk cepat masuk, sebelum memutar jengah bola matanya menanggapi pertanyaan Daniel."Bahkan restoran ini tidak menyediakan wine!
Aya merasa dirinya sedang disidang. Wiwid menyuruh Aya untuk menemuinya di kamar. Kebetulan Rengganis pamit untuk berbelanja keperluan bayi bersama ibunya yang datang berkunjung. Perkiraan kelahiran adalah awal Desember atau akhir Nopember, nyaris berdekatan dengan peluncuran buku Aya. Sedangkan Beau dan pasangan Star sudah berangkat kerja. Dapat dipastikan mereka akan kerepotan menangani media yang memburu klarifikasi dari pihak Mansion Green. Mereka sepakat untuk diam, setidaknya itu yang Wiwid perintahkan karena Wiwid meyakinkan mereka sudah memiliki rencana untuk menanggulangi skandal ini.Banyak pertanyaan terlontar untuk Aya dari sang adik. Wiwid menanyakan tentang video teror. Wiwid menuntut penjelasan dari Aya secara terperinci, dari maksudnya datang ke Mansion Henderson hingga tahapan mereka bercinta. Berapa jam ia dan Liam bercinta dan teknik apa saja yang mereka lakukan. Aya tahu, Wiwid mencurigai sesuatu. Jika sudah begini, ia tidak bisa lagi menutupinya lebih lama, percum
Rebecca Welsh keluar dari kamar mandi tanpa mau repot-repot mengenakan jubah mandi. Ia hanya mengeringkan badannya lalu mengembalikan handuk pada tempatnya semula. Pagi ini seseorang menelpon, orang itu membutuhkan tubuhnya karena sedang patah hati. Mereka pun mengadakan janji temu untuk sebuah brunch dan sebuah hidangan penutup spesial. Selama hampir dua jam, Robert Noran melampiaskan rasa frustasinya dengan menggarap tubuh Rebecca. Berita kehamilan Aya sangat memukul hatinya."Kau bilang ada janji dengan pasien setelah ini, kenapa masih memainkan ponsel?"Rebecca berkacak pinggang di hadapan Robert yang masih terbaring dengan selimut menutupi tubuh bagian bawahnya. Pria itu melirik padanya dan berakhir memandanginya. Rebecca menyeringai ketika Robert menghela napas berat."Aku bisa memberimu diskon khusus, Rob Baby!"Rebecca menaikan badannya ke atas ranjang, merangkak perlahan ke arah Robert yang menatapnya kembali penuh nafsu."Ya, aku benar-benar membutuhkannya hari ini!" Rebecca
"Kurang ajar!"Liam membanting laptopnya hingga hancur ketika ia tidak lagi bisa membuka akun yang baru saja ia rintis awal Januari kemaren. Akunnya telah hilang! Menjadikan usahanya selama ini sia-sia. Liam akan menjadi tipe yang sangat teliti dan sabar melalui serangkaian proses jika berkaitan dengan obsesinya. Ia telah merencanakan semuanya, segala langkah dan antisipasi demi mendapatkan kepemilikan atas tubuh dan hati dari Ayanti Semito. Liam bisa saja membeli akun seseorang, atau memasukan banyak follower asli ke satu akun untuk mempercepat berjalannya tahapan rencana. Ia punya banyak hacker untuk memuluskan tindakan itu. Tetapi tidak. Pria itu memilih untuk membaur. Berlagak seperti masyarakat awam yang berusaha merintis media sosial online.Liam terduduk kembali, kepalanya mendongak. Terlintas olehnya bayangan mendiang terkasih, bagaimana mereka pertama kali berjumpa.Tubuh mungil berlekuk itu sangat luwes bergerak, mengikuti musik club yang kebetulan bertempo sedikit lebih lam
"Allyson di dalam?"Amanda terlonjak, hingga menumpahkan bekalnya ke lantai dan menjatuhkan ponselnya yang masih menayangkan video yang sama."Honey ..." Suara nikmat tertahan terdengar keluar dari ponsel yang tergeletak tepat di samping sepasang kaki bersepatu pantofel mengkilap.Amanda membeku total, saat mengarahkan pandangan pada si tamu yang menanyakan keberadaan Allyson barusan. Tidak mungkin!Pria yang masih terlihat gagah di usianya yang sudah memasuki kepala enam itu mengambil ponsel Amanda. Video sudah berhenti tapi ia memutarnya ulang. Pria itu menontonnya dengan seksama tanpa menunjukan ekspresi apapun dan setelah durasi pemutaran berakhir, ia menscroll ke atas. Secara otomatis video di atasnya terputar. Ekspresinya masih sama, no expression! Matanya mengamati total pemutaran yang telah dilakukan lalu like yang diberikan dan komentar yang tertera. Ia baru menunjukan ekspresi sedikit terbelalak ketika ada nominal satu pada ikon share.Segera, jarinya mengotak-atik ponsel Am
Beau memanjakannya. Bukan hanya keperluannya tapi juga tubuhnya. Setelah mengetahui Aya hamil, Beau memutuskan pindah ke kamar Aya, ia juga sudah merobek semua dokumen nikah kontrak yang tertanda tangani. Bahkan keluarga besar Prince berencana untuk mengadakan pernikahan ulang di akhir tahun, bertepatan dengan rilisnya novel Aya bertajuk Lost in Love; The South Mansion.Berita kehamilan Aya juga sudah tersiar luas, publik sangat antusias menyambut kabar tersebut. Ini membuat Beau dan Aya semakin mesra. Aya tidak lagi menolak ajakan Beau, malah ia sering berinisiatif menggoda Beau. Seperti sekarang, saat Aya menggarap milik Beau dengan mulutnya."Sayang, Gosh!" Sensasi lidah Aya yang membelai permukaan kulit membuat Beau meringis tak karuan. Nikmat yang ia rasakan sungguh tak bertepi. Padahal mereka sedang berada di kantor dan Beau sedang berkonsentrasi dengan laporan pendanaan mega project W yang masuk. Tapi, sang istri malah menawarkan kenikmatan yang tak akan mampu Beau tolak."Oh,
Suara di seberang terdiam cukup lama, tapi sambungan masih terhubung. Daphne menunggu dengan sabar, walaupun jantungnya berdebar tak karuan karena pikirannya telah terlintas satu konspirasi ngawur."Kenapa kau mendekati Aya, Liam?" Akhirnya Daphne memutuskan untuk berbicara kembali, ia tidak sabar, Liam terlalu lama terdiam. "Demi Tuhan! Mereka sangat mirip!""Itu karena mereka adalah kembar!""Apa?" Jantung Daphne serasa berhenti berdetak untuk sesaat. Pantas saja ia merasa familiar dengan wajah Aya saat pertama kali bertemu walaupun waktu itu Aya belum mengenal yang namanya perawatan kecantikan sama sekali."Kau harus menceritakan seluruhnya Liam! Aku menuntutmu karena kau telah memilihku menjadi partnermu!"Liam mendesah, "Tidak cukupkah kau urus saja Beau?!""Kita harus bertemu! Apakah Keluarga Prince mengetahui hal ini?""Kau kira kenapa selama ini mereka memaksa Beau untuk merubah status nikah kontraknya bersama Aya? Bukankah kau bilang mereka ada di pihak Aya?"Daphne mematikan
Ting tong!Siapa sih yang bertamu? Niat Daphne untuk berendam air hangat terpaksa ia tunda. Daphne segera melangkahkan kakinya cepat menuju pintu depan. Kuncian pintu pun ia buka.Ceklek!"Kau siapa? Ini benar apartemennya Beau Prince kan?" Sapa tiba-tiba si tamu.Daphne terkesima dengan kecantikan wanita yang berdiri di hadapannya. Kulitnya eksotik dengan rambut legam mengkilat nan halus. Tubuhnya ramping, walaupun terlihat mungil karena ia tidak lebih tinggi dari Daphne. Ia mengenakan dress ketat berwarna hitam dengan mantel bulu berwarna coklat. Usianya mungkin lebih tua tiga atau lima tahun darinya dan dari segi wajah, sepertinya ia orang Asia Tenggara. Philipine, mungkin? Tapi, wanita itu benar-benar terlihat anggun dan seksi."Anda sendiri siapa? Kenapa ingin menemui Beau?"Wanita itu mengulurkan tangannya, "Hai! Namaku Rayanti Semito, calon istri dari Beau Prince."Daphne terbangun dengan perasaan kaget, mimpi yang ia alami tergambar mirip dengan peristiwa tujuh belas tahun sil
"Apa kau dengan mudah melupakan kebersamaan kita yang nyaris menyentuh angka tujuh belas, Beau? Walaupun harus diselingi dengan perceraian, akhirnya kau berhasil membujukku kembali. Katakan, jika ini sudah tidak lagi berarti bagimu!"Tatapan Daphne kepadanya mengingatkan Beau akan hari itu, hari dimana ia dengan berani meminta Daphne Westwood untuk menjadi kekasihnya. Bersedia melindungi keluarganya dari cemoohan publik dan memanjakan segala keperluannya. Tatapan itu mengingatkannya pada rasa rapuh yang hari itu mendera Daphne, sebuah frustasi akan himpitan hidup. Tersingkir dari society lalu sendiri, tanpa ada satu pun yang sudi menemani. Daphne Westwood bagi mereka tidaklah pantas untuk dilihat dan ditangisi.Daphne merogoh saku baju pasien rumah sakit yang ia kenakan, mengambil sesuatu di dalamnya lalu mengulurkannya ke arah Beau. Sebutir permen buah rasa apel tergeletak di telapak tangan Daphne."Ini segalanya bagiku! Sebuah mantra!" Airmata Daphne menggenang. Ia membuka bungkus b
Beau tidak habis pikir dengan jalan pikiran Daphne. Ia datang menemuinya untuk melakukan satu hal yang menurut Beau gila. Memecat Leonore Westwood, ibunya sendiri dari Mansion Lama Prince. Sudah sekitar dua tahun sejak Daphne memasuki jenjang perkuliahan bergengsi di Cambridge, Leonore Westwood menawarkan jasanya untuk bekerja menjadi pelayan di Mansion Lama Prince. Ibunya menerimanya karena mereka pernah melalui masa kanak-kanak bersama. Ia bersimpati pada nasib wanita itu. Tidak ada yang mau menerima mereka untuk bekerja karena rekam jejak Jeremiah Westwood. Terusir dari keluarga besarnya yang berada karena memilih menikahi seorang pengusaha rendahan. Gelar bangsawannya pun nyaris dicopot oleh pihak kerajaan jika saja beberapa keluarga terpandang tidak mendukung pilihannya."Kau sepenuhnya sadar tidak dengan akibat dari permintaanmu itu?" Ledek Beau. "Kaukira darimana kau dan adikmu, Elijah bisa hidup?" Sengit Beau. Ia kesal dengan kesombongan Daphne yang tidak menghargai kerja kera