Share

Bab 21. Perpisahan

Mbayang berjalan ke dapur dengan langkah Gontai, dia memang ingin melatih diri agar bisa lebih kuat, agar bisa menjadi lelaki sejati yang mampu melindungi junjungannya. Tapi pergi secara tiba-tiba, tetap saja menimbulkan rasa sedih. Dia mulai sadar kalu dia harus berpisah dengan orang-orang yang dia sayangi selama ini, demi menimba ilmu kanuragan.

“Kakang… kau mau makan?”

Mbayang mengangkat kepalanya, lantas tersenyum begitu melihat Ningrum berdiri di depan pintu dapur menyambutnya. Gadis cilik berusia tiga belas tahun itu tersenyum ceria saat melihat Mbayang, senyuman yang sedikit mengobati rasa sedihnya. Mbayang pun mempercepat langkahnnya menuju dapur.

“Jangan bilang ikan asinnya kau habiskan!” jawab Mbayang menowel pipi Ningrum.

Gadis yang sudah dianggap Mbayang seperti adiknya itu langsung cemberut menepis tangan Mbayang.

“Ihh, tanganmu kasar, Kang! pipiku bisa lecet nanti!”

“Ha ha, Mbok Darmi masak apa hari ini? Aku lapar sekali!” tanya Mbayang, berjalan masuk diikuti Ningr
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status