Share

Halaman Baru

Beberapa hari berada di rumah Ayah tak lantas membuatku menjadi betah dan nyaman berada disini kecuali untuk ranjangnya, ranjang kamar yang berukuran sedang namun mampu membuat tubuhku lunglai dalam dekapannya. Sekitar beberapa hari lagi aku akan mulai memasuki semester baru di kelas XI di sekolah yang baru pula. Aku tak perlu memikirkan berkas-berkas pindahan karena Ayah telah mengurusnya untukku, yang kutahu hanyalah aku akan masuk ke salah satu sekolah negeri di sini yang memiliki reputasi tidak bagus juga tidak buruk dengan jurusan IPA seperti jurusanku dulu. 

Sorot matahari yang berhasil menembus gorden kamarku membuat mataku yang mulanya terpejam menjadi terbuka. Aku terusik, sangat terusik. Padahal sejak semalam aku sudah berniat untuk bangun lebih siang, karena sebentar lagi aku tak mungkin bisa merasakan nikmatnya tidur siang karena harus menjadi budak belajar.

Aku mulai bangkit dari ranjang kesayanganku, menarik kursi kayu bercat putih dan mulai memandang wajahku di pantulan cermin. Masih seperti yang kemarin-kemarin, aku melihat sebuah wajah yang tak bisa dibilang cantik namun cukup manis dengan lesung pipi dan kulit kuning langsat yang membuatku terlihat begitu mirip dengan si lelaki tua itu. Kalian pasti paham bukan siapa yang kumaksud. 

Tak ada yang bisa kubanggakan dari fisikku, tubuhku mungil dengan tinggi hanya 148 cm diumurku yang sudah menginjak hampir 17 tahun.  Tapi setidaknya aku bersyukur karena secara keseluruhan aku adalah manusia sempurna, tanpa cacat sedikitpun. Selain itu, aku juga bersyukur karena tidak terlahir dengan paras yang cantik. Dulu saat aku berumur 6 tahun dan masih duduk di bangku TK, di daerahku sedang gempar-gemparnya kasus penculikan anak. Sebagai anak kecil yang masih polos aku tak terlalu percaya dan peduli dengan kejadian itu karena kupikir itu hanyalah trik yang dilakukan para orang dewasa untuk menakuti anak kecil sepertiku sama seperti kisah hantu yang sengaja mereka ceritakan agar anak kecil sepertiku ketakutan dan menuruti kemauan mereka, sampai akhirnya kasus itu terjadi di kampungku. Salah satu tetanggaku sekaligus teman bermainku yang umurnya terpaut 2 tahun lebih tua dariku menghilang. Zaman dulu boro-boro ada CCTV, handphone saja sudah termasuk barang yang mewah dan mahal saat itu, hanya segelintir orang yang mampu membelinya, apalagi kami tinggal di daerah kaki gunung yang notabennya pasti sering susah sinyal. Karena tak kunjung ditemukan, orang tua dari anak tersebut melaporkan kejadian ini ke kapolsek terdekat. 

Seminggu lebih pencarian dilakukan tapi tak membuahkan hasil, hingga beberapa hari kemudian muncul berita penemuan mayat di daerah hutan Merapi yang setelah diidentifikasi ternyata merupakan jasad anak perempuan yang hilang dari kampungku. Ia ditemukan dalam kondisi tanpa busana dengan memar di sekujur tubuhnya dan kondisi kemaluan dan anus yang mengeluarkan darah. Temanku itu memang tergolong cantik, dia terlihat sangat berbeda dengan anak-anak seusianya karna hampir semua anak dikampungku memiliki kulit yang cenderung coklat kumal, tidak seperti dirinya yang memiliki kulit putih nan mulus meskipun sering bermain layangan di sawah. Setelah tahu berita ini, aku kecil jadi merasa sangat bersyukur karena terlahir dengan fisik yang biasa-biasa saja dan tergolong tidak cantik, ya meskipun setelah semakin besar aku semakin paham bahwa kejahatan seperti pemerkosaan dan penculikan dapat terjadi karena banyak alasan dan tak melulu karena faktor fisik semata. 

Setelah puas memandangi wajahku yang tak seberapa cantik ini, aku langsung menuju ke kamar mandi untuk sekedar cuci muka dan gosok gigi. Aku bukanlah seorang yang sangat pembersih jadi maklum saja bila aku hanya akan mandi sekali sehari, toh aku juga tak kemana-mana dan hanya mendekam di dalam kamar. 

Setelah aku merasa cukup bersih, aku keluar dari kamar dan menuju meja makan yang terletak tak jauh dari kamarku, mungkin hanya butuh kurang dari 10 langkah untuk mencapainya. Meja makan di rumah ini tak terlalu besar dengan cat yang lagi-lagi berwarna putih. Selama beberapa hari disini aku sudah mulai terbiasa makan sendirian, mungkin dapat dikatakan kalau aku sengaja keluar kamar tak terlalu pagi agar tak perlu sarapan bersama dengan Ayah. 

ceklek...

Aku menoleh ke arah suara dan agak terkejut ketika mendapati Ayah berdiri disana sambil menutup pintu kamarnya. "Kukira ia sudah berangkat ke tokonya", gerutuku dalam hati. Ia melangkah dengan pasti ke arah meja makan dan mulai menyendokkan nasi goreng dalam porsi yang bagiku terlalu banyak dan mengambil 2 telur mata sapi sekaligus. Jika kalian berpikir akan ada percakapan ala ayah dan anak maka kalian salah besar. Mungkin ini terkesan aneh, tapi jujur saja aku sangat enggan berada di tempat yang sama dengan Ayahku, ditambah suasana yang sangat awkard membuatku semakin tak nyaman dan tanpa kusadari aku semakin mempercepat makanku. 

uhuk uhukk... 

Aku tersedak telur yang sedang kumakan, ah lebih tepatnya telur yang kutelan tanpa kukunyah sama sekali, benar-benar bodoh. Jangan berpikir Ayah akan menanyakan bagaimana keadaanku, bahkan hanya menoleh untuk sekedar melirikku saja ia terkesan enggan. Huft... Ayah macam apa dia. Aku berpikir keras apa spesialnya laki-laki tua ini hingga Ibu dulu bisa jatuh cinta dengan makhluk dingin nan datar seperti dia, ya meskipun aku akui laki-laki tua ini memiliki wajah yang karismatik dan jangan lupakan bolongan di pipinya ketika ia tersenyum, tapi heii itu bukan poin pentingnya bukan. 

Aku telah selesai dengan ritual makanku dan beranjak ke arah dapur untuk mencuci piring yang kugunakan.

"Cuci ini sekalian ta", ucapnya yang membuatku heran sejak kapan ia selesai makan, bukankah tadi makanan yang dia ambil terlampau banyak, bagaimana bisa ia menghabiskan makanan dalam porsi besar dalam waktu yang singkat. Aku tidak mau jadi anak durhaka tapi sepertinya perutnya memang terbuat dari karet. 

"Hari ini kamu ikut Ayah keluar, sekalian beli keperluanmu", Aku hanya berdehem menanggapi ucapannya. Sialnya aku lupa jika itu tandanya aku akan menghabiskan waktu sepanjang hari  dengan laki-laki tua ini. 

Comments (1)
goodnovel comment avatar
alanasyifa11
kayaknya bakal menarik nih,btw author bakal update tiap berapa hari yah..? author ada sosmed engga?
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status