Share

Failed

Terkadang lucu memang, mereka yang setuju bersama, mereka juga yang berpisah, mereka yang meminta berpisah, tetapi sama-sama belum bisa melupakan. Kadang semesta bingung dengan 2 anak manusia ini, apa maunya?

Terlihat kini Bara yang semakin gelisah dengan ingatan-ingatannya bersama Kiara, tak terasa bibirnya tertarik keatas, ia bahagia walaupun hanya dengan mengingat kenangannya. Kita abaikan saja, biarkan Bara mencari bahagianya.

Di sisi lain juga ada Kiara yang sibuk membolak-balikkan majalah yang ia baca, entah apa yang tenggelam dipikirannya, tetapi tentu saja semua gara-gara Bara. Semenjak pertemuannya dengan Bara, ingatan Kiara kini semakin menjadi-jadi tentang Bara, ya, Kiara merindukan sosok itu, sosok Bara, lagi.

Teman-teman kedua anak manusia ini sebenarnya geram melihat tingkah laku keduanya yang sama-sama menepis perasaan rindunya. Seperti ini contohnya.

“Senyum terus, Ki, lupain aja kalo gue sama Alya ada disini” Bagus, Kanza, lanjutkan “Kalo kangen, tuh, bilang, Ki, jangan dipendem” Kiara yang merasa hanya mengangkat bahunya, ia tidak ingin angkat bicara.

Disini, bagian kaum adam, mengingat mereka adalah lelaki, jadi pantang bagi mereka untuk bergosip, termasuk Bara tentu saja. Karena merasa butuh bantuan, akhirnya Bara membuka suara “Gue kangen Kiara, lagi, lagi, dan la- ah anjing, kangen banget gue sial”

“Temuin, Bar, takut lo?”

“Bukannya takut, nanti kalo dia gak mau ngeliat muka gue, gimana?” yap benar, Bara takut. “Itu namanya takut, bego!”

“Terserah lo berdua aja deh”

Lalu Bara meninggalkan teman-temannya itu. Masih dengan wajah tersenyum karena mengingat Kiara, tentunya.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status