Share

41 | Wisma Arini

BELUM jauh meninggalkan rumah berserabut hitam Pak Wayan, alarm radar feromonku meraung-raung. Aku pun mendorong tubuh sekaligus kepala sambil menoleh ke kiri dan ke kanan. Meskipun aku tahu, kalau posisi duduk tegak pun jangakauan pandanganku sama saja.

Tapi aku bersikeras fokus menemukan Sekar!

Rupanya, di blok ini, semakin banyak perempuan usia produktif yang berseliweran. Di sebelah kanan-kiri jalan, aku bisa melihat setiap rumah memasang kaca besar seukuran terasnya.

Di kaca itu, tertempel semacam stiker kayak yang tertempel di kaca kios-kios tukang pangkas rambut. Ada yang bertuliskan BARBARA, MADONNA, ANGELA dan lain sebangsa nama-nama hot lainnya. Dari balik kaca jendela, aku memergoki ada sejumlah cewek ketawa-ketiwi di dalamnya.

Sedikit lebih jauh, di sebelah kiri, aku bisa melihat kedai semipermanen punya Yuk Tari. Ternyata, dari blok ini, bisa memotong jalan melintasi rumah-rumah yang gak berpagar, ke blok lainnya, seperti ke blok-nya Yuk Tari

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status