Home / Romansa / Atasan Posesif itu Mantan Suamiku / Bab 70. Sesuatu yang sudah lama tersembunyi

Share

Bab 70. Sesuatu yang sudah lama tersembunyi

Author: Miarosa
last update Last Updated: 2025-05-15 23:24:17

Henry menghela napas berat. "Ini salahku. Seharusnya aku tidak melakukan itu."

Aurora mencoba meredakan gemuruh di dadanya. Suasana di antara mereka begitu sunyi hanya napas mereka yang terdengar.

Henry ingin mengatakan sesuatu, tapi lidahnya terasa kelu. Dia menatap Aurora. Wajah wanita itu begitu tenang, terlalu tenang dan itu membuat Henry semakin takut.

"Jadi dia benar-benar mengandung anakmu?" Suara Aurora akhirnya memecah kesunyian.

"Aku tidak yakin, anak itu adalah anakku. Aku dan dia baru tidur beberapa hari yang lalu tidak mungkin bisa hamil secepat itu dan kami hanya tidur satu kali. Aku aksn melakukan tes DNA."

Aurora menatap lantai kosong. "Jika itu benar anakmu, apa yang akan kamu lakukan?"

Henry menelan ludah. "Aku akan tetap bertanggung jawab, tapi aku tidak akan menikahi ibunya."

Aurora menarik napas panjang, mencoba menelan semua rasa sakit yang berputar di dadanya.

"Kalau kamu ingin marah, silakan!" Henry melanjutkan. "Aku akan menerimanya."

Aurora menutup matanya se
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Atasan Posesif itu Mantan Suamiku   Bab 72. Keraguan

    Rosamaria menunduk, air matanya jatuh membasahi tangannya. "Itulah yang Ibu khawatirkan." Suaranya lirih. "Karena itu, Ibu sudah mengatakan pada Aurora seharusnya dia tidak menikah lagi dengan mantan suaminya. Seharusnya dia memilih pria lain. Begitu juga denganmu."Vernon menggeleng keras. "Aurora tidak akan bisa menikah dengan pria lain. Aku tahu itu."Tiba-tiba, pintu kantor terbuka. Lamunan Vernon buyar. Ia menoleh cepat, terkejut melihat siapa yang berdiri di ambang pintu."Aurora!"Aurora berdiri di sana dengan ekspresi wajah yang sulit dibaca. Matanya sedikit memerah, seolah ia baru saja menangis, tapi suaranya tetap tenang saat berbicara. "Kau sudah bertemu dengan Ibu?"Vernon mengangguk. "Aku sudah bertemu dengannya dan ayah kita memang terlibat dalam kematian ibu Henry."Aurora menegang. "Jadi itu benar?" bisiknya nyaris tak terdengar."Tapi dia tidak bersalah!" Suara Vernon penuh emosi. "Pelakunya adalah paman Henry—Devon Wilmington!"Aurora menatap Vernon dengan mata terbe

  • Atasan Posesif itu Mantan Suamiku   Bab 71. Siapa pelakunya?

    Rosamaria menatapnya, dan untuk pertama kalinya, Vernon melihat kesedihan yang begitu mendalam di mata wanita itu. "Dari mana kau mendengar hal seperti itu?" tanyanya dengan suara yang begitu lemah. Vernon mengepalkan tangannya. "Aurora memberitahuku melalui telepon.: Rosamaria semakin pucat. "Aurora?" "Iya." Vernon menatap ibunya tajam. "Dia tahu dari Mr. Wilmington. Pria itu menemui Aurora dan memberitahunya kalau Ayah adalah seorang pembunuh dan dia menyuruhku menanyakannya langsung padamu. Aurora belum berani menanyakan langsung padamu." Hening. Rosamaria tidak segera menjawab. Matanya perlahan-lahan berkaca-kaca, bibirnya bergetar. Napasnya tersengal, seolah sesuatu di dalam dirinya pecah begitu saja. Vernon menyadari sesuatu saat itu—ibunya tidak marah. Ibunya tidak menyangkal dan itu hanya bisa berarti satu hal. Itu semua benar. Vernon merasakan tubuhnya melemah. Dadanya seakan diremas oleh sesuatu yang tak terlihat, membuatnya sulit bernapas. Ayahnya seorang pembunuh d

  • Atasan Posesif itu Mantan Suamiku   Bab 70. Sesuatu yang sudah lama tersembunyi

    Henry menghela napas berat. "Ini salahku. Seharusnya aku tidak melakukan itu."Aurora mencoba meredakan gemuruh di dadanya. Suasana di antara mereka begitu sunyi hanya napas mereka yang terdengar.Henry ingin mengatakan sesuatu, tapi lidahnya terasa kelu. Dia menatap Aurora. Wajah wanita itu begitu tenang, terlalu tenang dan itu membuat Henry semakin takut."Jadi dia benar-benar mengandung anakmu?" Suara Aurora akhirnya memecah kesunyian."Aku tidak yakin, anak itu adalah anakku. Aku dan dia baru tidur beberapa hari yang lalu tidak mungkin bisa hamil secepat itu dan kami hanya tidur satu kali. Aku aksn melakukan tes DNA."Aurora menatap lantai kosong. "Jika itu benar anakmu, apa yang akan kamu lakukan?"Henry menelan ludah. "Aku akan tetap bertanggung jawab, tapi aku tidak akan menikahi ibunya."Aurora menarik napas panjang, mencoba menelan semua rasa sakit yang berputar di dadanya."Kalau kamu ingin marah, silakan!" Henry melanjutkan. "Aku akan menerimanya."Aurora menutup matanya se

  • Atasan Posesif itu Mantan Suamiku   Bab 69. Masa lalu yang paling buruk

    Henry menegang. Ekspresinya berubah, rahangnya mengeras. "Apa yang dia inginkan darimu?" Nada suaranya kini dipenuhi amarah yang tertahan.Aurora mengangkat wajahnya, menatap Henry dengan penuh simpati. "Dia bercerita tentang ibu kandungmu."Henry terdiam. Aurora bisa melihat perubahan dalam sorot matanya seperti bayangan masa lalu yang kembali menghantui."Kenapa kau tidak pernah bercerita tentang ibu kandungmu padaku, Henry? Aku bahkan tidak pernah tahu bahwa ibumu yang sekarang bukan ibu kandungmu." Suaranya lirih, penuh luka. "Selama ini, kamu selalu tertutup tentang keluargamu. Seolah-olah ada tembok yang kau bangun di antara kita."Henry menghela napas panjang. Ada kesedihan yang begitu dalam di wajahnya. "Aku tidak berniat menyembunyikannya darimu, Aurora. Hanya saja aku tidak memiliki banyak kenangan tentangnya. Aku baru berusia sembilan tahun ketika dia meninggal dan membicarakannya selalu terasa menyakitkan."Aurora menundukkan kepala, hatinya semakin berat. "Aku tidak marah

  • Atasan Posesif itu Mantan Suamiku   Bab 68. Cinta atau kejujuran?

    Aurora menahan napasnya, dadanya terasa seperti dihantam palu godam. Henry akan meninggalkannya? Ia ingin mengatakan tidak. Henry mencintainya. Tapi apakah Henry akan tetap mencintainya setelah tahu bahwa ayahnya adalah pria yang membunuh ibunya?Archer berbalik, berjalan keluar dari kafe, meninggalkannya sendirian.Aurora masih duduk di tempatnya, tidak bergerak, tidak bernapas. Dunia di sekitarnya seakan memudar.Hanya satu hal yang memenuhi pikirannya saat ini. Ia harus mencari kebenaran dan ia takut dengan apa yang akan ia temukan.***"Henry?"Henry mengalihkan pandangannya dari jendela kantornya, di mana langit sore mulai berubah warna. Begitu melihat Aurora berdiri di ambang pintu, dahinya sedikit berkerut."Aurora? Kenapa kamu ada di sini?" tanyanya, suaranya lembut namun dipenuhi kebingungan.Aurora menatapnya dalam diam. Ada sesuatu dalam sorot matanya—sesuatu yang membuat Henry merasa tidak nyaman. Itu bukan tatapan penuh cinta seperti biasanya, melainkan keraguan."Ada apa

  • Atasan Posesif itu Mantan Suamiku   Bab 67. Mimpi buruk

    Jantung Aurora terasa berhenti berdetak. Kata-kata itu menghantamnya seperti badai yang datang tiba-tiba, merobohkan segalanya. Matanya membesar, napasnya tercekat. "Apa maksud Anda?" suaranya hampir berbisik. Archer menyandarkan tubuhnya, menatapnya dengan ekspresi penuh kemenangan. "Ayah kandungmu bukan pria baik-baik, Aurora. Dia memiliki dosa besar yang tidak bisa dimaafkan. Henry tidak seharusnya menikahi putri dari seorang pria seperti dia." Aurora menggelengkan kepalanya, mencoba mencerna kata-kata itu, tetapi semuanya terasa terlalu mustahil. "Anda bohong." "Tanyakan pada ibumu kalau kau tidak percaya," kata Archer santai, sebelum menyeruput kopinya lagi seolah percakapan ini tidak berarti apa-apa. "Tapi aku yakin, dia tidak akan pernah mau mengakuinya." Dada Aurora terasa sesak. Tangannya gemetar di bawah meja. Ia berdiri dengan cepat, kursinya hampir terjungkal. Pandangannya mulai mengabur, tetapi ia tidak bisa membiarkan Archer melihatnya goyah. "Saya tidak percaya p

  • Atasan Posesif itu Mantan Suamiku   Bab 66. Bertemu Archer

    Sang ibu tidak segera menjawab. Ia hanya menatap putrinya dengan mata berkabut. Lalu, dengan suara nyaris berbisik, ia berkata, "Hanya masa lalu yang sulit untuk dilupakan antara Archer dan ayah kandungmu."Aurora menegang. "Apa? Mereka saling mengenal?"Sang ibu mengangguk pelan.Hati Aurora berdebar kencang. "Apa mereka pernah bertengkar? Apa mereka bermusuhan?"Sang ibu menunduk, menatap jemarinya sendiri, seolah mencari kekuatan untuk berbicara. "Ini masalah yang rumit, Aurora. Terlalu pelik untuk diceritakan."Aurora menggenggam tangan ibunya erat. "Aku siap mendengarkan, Ibu."Sang ibu tersenyum sedih. "Tapi tidak sekarang. Ibu masih belum siap, karena ini menyakitkan."Aurora merasa dadanya semakin sesak. Apa yang sebenarnya terjadi di masa lalu? Apa yang disembunyikan oleh kedua keluarga mereka? Namun, melihat kesedihan di wajah ibunya, ia menahan diri. "Baiklah, Ibu. Kalau Ibu belum siap bercerita, aku tidak akan memaksa."Sang ibu menatapnya dengan mata penuh kasih. "Ibu han

  • Atasan Posesif itu Mantan Suamiku   Bab 65. Yang disembunyikan

    Di sana, aroma teh hangat dan kue kering menyambutnya. Evelyn sudah menyiapkan secangkir teh dan menaruhnya di meja kayu tua yang sudah berulang kali menjadi saksi percakapan mereka. "Nyonya Rosamaria selalu menanyakan Anda," ujar Evelyn sambil meletakkan sendok kecil di sisi cangkir. Aurora duduk, mengusap wajahnya yang masih dipenuhi sisa kecemasan. "Maaf aku baru bisa datang sekarang, tapi karena ada kamu, aku jadi lebih tenang. Aku bisa mempercayakan Ibu kepadamu." Evelyn tersenyum, matanya berbinar lembut. "Aku sudah menganggapnya seperti ibuku sendiri." Aurora meraih cangkirnya dengan tangan sedikit gemetar. Saat menyeruput teh hangat itu, kehangatan menyebar di dadanya. *** Di tempat lain, Henry duduk bersandar di sofa tinggi, matanya sibuk menelusuri layar ponselnya, membalas pesan yang terus berdatangan. Namun, suara langkah kaki yang berat dan penuh ketegasan menyita perhatiannya. Sebelum ia sempat berpikir lebih jauh, suara itu terdengar. "Henry." Henry men

  • Atasan Posesif itu Mantan Suamiku   Bab 64. Harga yang harus dibayar untuk kebahagiaan

    Henry terdiam.Florien menyipitkan mata. "Kakak?"Henry menelan ludah, lalu akhirnya menggeleng. "Tidak. Aku bahkan tidak berani memberitahunya."Suara Henry terdengar lebih pelan, hampir rapuh. "Bagaimana kalau dia marah dan membatalkan pernikahan kami?"Henry menunduk, tangannya mengepal di atas meja. "Aku tidak bisa kehilangan dia lagi."Florien terdiam, lalu tiba-tiba tersentak. "Tunggu! Kalian akan menikah lagi?"Henry mengangguk lelah. "Ya."Florien menatapnya dengan ekspresi tercengang, lalu senyuman perlahan muncul di wajahnya."Ini kabar luar biasa."Tapi kegembiraan itu tak bertahan lama. Sesuatu di dalam dirinya berkata bahwa kedamaian ini mungkin tidak akan bertahan lama."Kenapa kamu tidak memberitahuku di telepon?" Suara Florien terdengar penuh penasaran, tapi juga sedikit kesal.Henry tersenyum kecil. "Aku ingin memberikan kejutan untukmu dan aku lebih suka memberitahumu secara langsung."Florien menghela napas, lalu tertawa kecil sebelum meraih kakaknya dalam pelukan e

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status