Share

ASK-047

Author: juskelapa
last update Last Updated: 2023-08-20 23:57:47

Indah mundur. Bukan hanya beberapa langkah tapi ia mundur sampai kembali masuk ke lobi gedung. Ia tahu bahwa apa yang didengarnya barusan bukan hal yang harusnya ia dengar. Arsya yang biasa selalu bicara tenang, pasti tidak sadar sempat menaikkan nada bicaranya di depan wanita tadi.

“Arsya sampai nggak sadar ada orang di sekitar mereka," lirih Indah.

Mendiang Fanny memiliki kembaran? Arsya berurusan dengan kembaran Fanny? Apa wanita itu yang katanya beberapa kali makan malam bersama Arsya? Indah menggeleng. Tidak. Ia tidak perlu tahu dan harusnya tidak boleh tahu. Tapi … kenapa namanya disebut-sebut? Kenapa wanita tadi terlihat marah saat menyebut namanya.

Sambil mengatur napas dan mengira-ngira apa Arsya sudah selesai bicara dengan wanita bernama Riri atau belum, Indah berpura-pura menyibukkan diri dengan ponsel.

Dan menit berikutnya, sesuai harapan Indah, Arsya menelepon.

“Indah di mana? Saya tunggu di mobil, ya. Sekarang.” Arsya bicara sambil mengawasi pintu masuk gedung.

“Saya bar
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (38)
goodnovel comment avatar
Tami Andriani
dah gini aja baru... ngerengek ......
goodnovel comment avatar
Neee I
Thank you and stay healthy KK Njusss.........
goodnovel comment avatar
Retno Yanti
sekarang aja nanges², lah dulu anda sia siain menantu sebaik itu
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Atasanku, Suami Keduaku   Surat dari juskelapa

    Setelah jatuh bangun menyelesaikan novel Istri Nakal Mas Petani di tahun 2023 karena sebuah penyakit serius yang paling ditakuti manusia di muka bumi, saya langsung memutuskan menulis novel Atasanku, Suami Keduaku. Tujuannya saat itu hanya satu. Saya harus tetap melatih kemampuan menulis sambil berusaha untuk sembuh dan kembali sehat. Atasanku, Suami Keduaku adalah sebuah cerita rumit yang direncanakan memiliki ratusan bab tanpa kehilangan cerita si tokoh utama. Hanya menceritakan soal Arsya dan Indah. Dua manusia yang sebenarnya keinginannya sederhana saja. Ingin bahagia dengan keluarga kecilnya. Perjalanan awal menulis novel ini di 2023 yang awalnya mulus, ternyata tidak semudah menulis bab demi bab novel di masa lalu. Akhir tahun 2024 sekali lagi saya harus berjuang untuk penyakit yang sama tapi dengan jenis yang berbeda. Malah kali itu, yang menghampiri saya ikut mengganggu kemampuan saya berkonsentrasi dan fokus. Kepala rasanya penuh, tapi sulit sekali mengeluarkan kata demi kata

  • Atasanku, Suami Keduaku   ASK-EPILOG (Tamat)

    Udara lembap Morowali langsung menyapa ketika pintu bandara terbuka. Angin membawa aroma asin laut bercampur debu tanah yang khas wilayah tambang. Di pelataran, sinar matahari memantul dari mobil-mobil yang berjajar. Arsya menggandeng tangan Indah, sementara tangan satunya memegang koper kecil berwarna biru tua.“Panaanya luar biasa, Bang,” keluh Indah pelan, mengipasi wajahnya dengan kertas boarding pesawat yang sudah kusut.Arsya terkekeh, menunduk sedikit agar bayangan tubuhnya menutupi Indah. “Kita sudah terbiasa AC terlalu lama, Sayang. Ini namanya kembali ke alam. Wajahnya Rakha juga sudah merah tuh.” Ia mengerling Rakha yang berada di gandengan Indah. Arsya tersenyum, menggandeng tangan Indah yang berjalan perlahan di sampingnya. Perut Indah sudah terlihat semakin membesar di usia kehamilan lima bulan. Membuat langkahnya harus lebih hati-hati.Hari itu mereka baru tiba di Morowali bukan untuk urusan kerja melainkan kunjungan ke kediaman Vino dan Mika. SB Industrial Energy seda

  • Atasanku, Suami Keduaku   ASK-297

    Tiara bersyukur karena merasa tak perlu capek-capek diet untuk memulai pria pujaannya. Sejak awal pertemuannya dengan Eric, ia sudah tahu kalau pria itu memanggil ke ruangan karena menyukai bentuk tubuhnya. Pinggul dan pahanya berisi, dadanya padat dan memiliki belahan tinggi yang mudah terlihat dari bagian atas kemejanya. Andai waktu diminta mengulang, Tiara tak pernah menyesali pertemuan itu. Tidak apa-apa kalau ia disebut bodoh. Ia memang menyukai Eric yang kejam dan sering bicara kasar. Eric tampan dan bertubuh bagus. Eric juga selalu berpakaian layaknya eksekutif muda sukses dan mahal.Meski keseringan Eric memanggilnya hanya untuk bercinta, tapi ia juga sering dipanggil hanya untuk mendengar pria itu marah dan bersumpah serapah terhadap sesuatu. Jelas sekali kalau pria itu kesepian. Apa pun itu … ia menyukai ketika Eric tak berdaya saat bercinta dengannya. Ia menyukai Eric yang bertekuk lutut karena tergila-gila pada tiap sudut tubuhnya. Ia menyukai cara Eric yang habis-habisan

  • Atasanku, Suami Keduaku   ASK-296

    Eric memang terlihat sedikit lebih tua dibanding terakhir kali Tiara melihatnya. Setidaknya saat itu Eric tidak memiliki rambut keperakan di rambutnya. Juga, sorot pemarah dan angkuh yang selalu dilihatnya dari sosok Eric lima tahun lalu kini seakan meredup. Meski nada bicaranya masih sering terdengar tidak sabar, setidaknya kini Eric lebih mau mendengar. Tidak hanya didengarkan.Kehidupan Tiara lima tahun belakangan mirip seperti roller coaster. Kembali ke Morowali dalam keadaan hamil pasti akan membuat ia hanya ditolak mentah-mentah keluarga yang pasti mementingkan uang dan nama baik. Apalagi kalau sampai ada yang tahu bahwa ia hamil anak Eric Widjaja; pemilik Pelita Sentosa yang merupakan narapidana. Tiara memutuskan tinggal di kos-kosan eksklusif yang cukup private. Selama hampir tujuh bulan ia tinggal di sepetak kamar sambil terus berhemat dan mencari jalan keluar. Selama masa kehamilannya, Tiara mengambil kursus barista singkat selama sebulan dan empat bulan belajar membuat rot

  • Atasanku, Suami Keduaku   ASK-295

    “Ke sini … ke sini.” Tiara memimpin langkah di depan. Ia membuka pintu bagian samping dengan kode kunci otomatis. Langkahnya menuju bagian belakang rumah melewati kursi-kursi cafe yang saling bersandar di meja karena hari itu cafe tak beroperasi. “Biasanya bagian belakang sini lebih cepat penuh karena orang-orang suka pemandangan dari balkon bagian belakang. Banyak pekerja tambang dari ibukota sering mampir ke sini. Kadang mereka menggunakan WiFi di sini untuk bekerja. Hari ini aku meliburkan barista dan dua pelayan karena kubilang akan menjemput Papa Erica yang baru tiba dari luar negeri.” Tiara tertawa sumbang dan menaiki tangga. Eric mengikutinya dari belakang dengan patuh.“Siapa yang memasak roti dan kue? Kamu bisa? Belajar di mana? Atau sebelumnya memang bisa!” Eric fokus untuk memenuhi rasa ingin tahunya dengan melontarkan banyak pertanyaan. Langkahnya pelan mengikuti ke mana Tiara melangkah. Ketika wanita itu berhenti di depan sebuah kamar yang pintunya bertuliskan ‘Erica’ den

  • Atasanku, Suami Keduaku   ASK-294

    Lima tahun kemudian.Di bawah jajaran pohon rindang, seorang wanita sudah cukup lama bersandar pada city car mungil berwarna abu-abu. Sesekali ia terlihat mengerling jam di tangannya. Kadang sesekali ia terlihat menunduk ke jendela mobil dan bicara dengan seseorang. Lima belas menit kemudian ia terlihat menerima telepon, lalu ia kembali bicara pada seseorang di jendela mobil dan setengah berlari untuk kembali ke belakang kemudi.“Kita ke bagian depan bangunan itu, ya. Kamu masih sabar, kan?” Wanita itu menoleh ke belakang. Sosok di belakangnya mengangguk. “Masih ingat apa yang sering kita bicarakan? Kalau ada sesuatu yang mau kamu sampaikan, kamu bisa sampaikan sekarang. Hmmm … kamu bisa sampaikan kapan aja.”“Aku tunggu di mobil aja, kan?”“Iya. Kita nggak perlu turun. Dia akan naik dan duduk di kursi depan. Kamu nggak perlu takut atau gugup. Awalnya dia memang agak terlihat … menakutkan. Tapi sebenarnya nggak. Dia cuma … kesepian.”Setelah mengitari seperempat halaman sebuah banguna

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status