Share

Bab XLVIII

Arsa dan Gibran terdiam melihat Satria yang berada di luar ruangan. Di belakangnya ada Radit yang terdiam tanpa melihat ke arah mereka. Mata Satria sudah memerah karena menahan air mata. 

Satria terdiam menatap kondisi temannya yang sedang terbaring lemah di ranjang pasien. Arsa mengangkat tubuhnya untuk bangkit dari posisinya. Satria mencoba untuk menahan air matanya yang membendung di pelupuk mata, tanpa sadar bulir air mata mulai mengalir tanpa permisi.

Laki-laki berkulit tan itu masih terdiam di tempatnya, air mata terus mengalir tanpa henti. Satria menutup matanya menggunakan telapak tangannya untuk menutupi tangisnya. 

Arsa tertunduk melihat teman-teman yang menyembunyikan rasa sedih mereka di depannya. Gibran yang membalikkan tubuhnya ke arah dinding, Radit yang enggan masuk ke dalam ruangan, dan begitu pula Satria.

Jujur, mereka lah satu-satunya keluarga yang Arsa miliki, orang-orang yang masih setia dengannya sampai detik ini. Mereka me

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status