Share

149. Menuju Akhir

[POV Adrian]

-----

Keadaan sepi kembali ketika para Carlone dan Mancini pergi ke hotel terdekat. Alfred menemaniku dalam diam, duduk berselonjor kaki meneguk bir.

"Kamu yakin tidak mau minum?"

Aku menggeleng. Janjiku pada Fany harus diutamakan. 

"Apa cerita Santino bisa dipercaya?" tanyaku.

"Benar-benar tidak terduga. Siapa sangka jika demi perusahaan, Paman tega membongkar persembunyian Ayah." Melempar botol kosong hingga pecah membentur pohon, Alfred mengumpat berkali-kali.

Dia sangat dekat dengan paman. Bahkan Paman membiayai kuliahnya. "Sekarang bagaimana. Apa kita balas dendam atau bagaimana?"

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status