Share

62 : Bertahan Lagi

Penulis: Az Zidan
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-21 11:00:41

"Kau menemukannya?" Hazel bangkit dari duduknya. Ia ingin memercayai apa yang didengar barusan. Binar keharuan terpancar di matanya. Entah sadar atau tidak ia mencengkeram lengan Luca. Menatapnya dengan penuh antusias jawaban pria itu.

Luca tersenyum bahagia, mengangguk. "Ya, aku benar-benar bisa menemukannya, Hazel. Aku menepati janjiku, bukan?"

"Di mana dia? Aku ingin bertemu dengannya," pinta Hazel. Tidak bisa menunggu lebih lama lagi.

Akhirnya dia bisa dapatkan kabar baik itu sesuai apa yang dikatakan oleh Luca. Pria itu sungguh menepati ucapannya.

"Bawa aku pada Arrow, kumohon." Menghiba dan memohon sekali lagi. Hazel ingin memeluk tubuh mungil anaknya. Hazel ingin melihat bagaimana kondisi bocah itu setelah satu hari penuh tudak menatap binar mata uang menakjubkan tersebut.

"Kau tidak bisa ke sana, Hazel," kata Luca, nadanya rendah dan tegas, nyaris seperti memohon.

"Arrow... dia dibawa ke Pelabuhan Sektor-9. Lokasinya berada jau
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Ayah Anakku Ternyata Pria Kejam   62 : Bertahan Lagi

    "Kau menemukannya?" Hazel bangkit dari duduknya. Ia ingin memercayai apa yang didengar barusan. Binar keharuan terpancar di matanya. Entah sadar atau tidak ia mencengkeram lengan Luca. Menatapnya dengan penuh antusias jawaban pria itu. Luca tersenyum bahagia, mengangguk. "Ya, aku benar-benar bisa menemukannya, Hazel. Aku menepati janjiku, bukan?""Di mana dia? Aku ingin bertemu dengannya," pinta Hazel. Tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Akhirnya dia bisa dapatkan kabar baik itu sesuai apa yang dikatakan oleh Luca. Pria itu sungguh menepati ucapannya. "Bawa aku pada Arrow, kumohon." Menghiba dan memohon sekali lagi. Hazel ingin memeluk tubuh mungil anaknya. Hazel ingin melihat bagaimana kondisi bocah itu setelah satu hari penuh tudak menatap binar mata uang menakjubkan tersebut. "Kau tidak bisa ke sana, Hazel," kata Luca, nadanya rendah dan tegas, nyaris seperti memohon."Arrow... dia dibawa ke Pelabuhan Sektor-9. Lokasinya berada jau

  • Ayah Anakku Ternyata Pria Kejam   61 : Pencarian

    Akhirnya setelah sekian tahun memendam dendam dan amarah yang didasari atas kesalahpahaman, Don Alvero mengesampingkan ego. Dia memutuskan membantu Luca. Membantu anak dari sahabatnya dulu. Hanya dirinya yang mungkin tersisa. "Aku sudah temukan satu kontainer penuh dengan anak-anak. Kau berutang nyawa padaku."Mendapatkan pesan singkat itu, tanpa menunggu lebih lama, ia telepon pemilik nomor tersebut. Wajahnya tegang, berbinar, dan merasa penuh rasa syukur. "Kau serius? Di mana mereka sekarang?""Siapa mereka? Siapa yang kau cari, Luca?""Salah satu di antara mereka adalah keluarga, Paman.""Maksudmu?""Ya, dia adalah bagian dari kita. Aku yakin dia masih menggunakan warisan kita di lehernya. Kau bisa mengeceknya sendiri.""Kau tidak bermain-main denganku, Luca?""Tidak pernah." Panggilan langsung terputus. Dengan segera Don melesat menuju pelabuhan dini hari itu juga. Ia tahu betul ke mana

  • Ayah Anakku Ternyata Pria Kejam   60 : Secuil Harapan

    Pukul 02.47 dini hari. Pelabuhan Sektor-9 diselimuti kabut tipis, tapi cahaya kuning dari tiang-tiang sorot menyibak keheningan dengan sinar tajam. Di kejauhan, suara mesin kapal kargo MV Harlington terdengar mendekat, berat dan dalam. Dermaga telah steril. Tim bersenjata dari Unit Laut Khusus berdiri di posisi masing-masing.“Kapal target sudah dalam jarak visual,” lapor salah satu petugas dari pos pantau, suaranya tersalur jelas melalui radio.“Semua unit, siap di posisi. Atas perintah langsung dari Komandan Sandel,” jawab Letnan Farris, pemimpin operasi malam itu. Matanya tajam, menatap kapal yang melambat mendekati dermaga.Kapal itu membawa ratusan kontainer dari jalur dagang Selatan. Tapi bukan sembarang kargo yang mereka incar malam ini. Informasi dari jaringan intelijen menunjukkan kemungkinan seorang anak kecil diselundupkan di salah satu peti. Tidak diketahui kontainer mana, atau dalam kondisi apa.Farris melangkah ke sisi kapal saat tangga baja diturunkan. Dua orang kru tur

  • Ayah Anakku Ternyata Pria Kejam   59 : Harga Diri

    Jam di dinding tak bergerak lebih lambat dari biasanya, tapi bagi Hazel, waktu seperti ditarik-tarik ke belakang. Bunyi detik yang teratur justru terdengar seperti siksaan. Di ruang tamu yang kecil dan hangat, Hazel duduk memeluk lututnya di sofa. Ponselnya tergeletak di pangkuan, layarnya kadang menyala karena notifikasi, tapi bukan notifikasi yang ia nanti-nantikan.Luca sibuk dengan gawainya mencari mengerahkan seluruh pasukannya. Dia tengah bertarung di sisi lain malam ini—dengan caranya sendiri.Mengirimkan pesan satu per satu ke orang-orangnya. Nama-nama yang biasa muncul dalam daftar hitam kini menjadi andalannya. Semuanya harus bergerak. Tak ada yang boleh tidur sebelum anak itu ditemukan."Awasi setiap pelabuhan di selatan. Jika perlu, bayar aparat. Arrow tidak boleh keluar kota malam ini.""Shofia, kirim anak-anak ke arah utara. Gunakan drone, kamera lalu lintas. Kalau perlu libatkan orang dalam kepolisian. Kita kubur dulu permusuhan kita malam ini."Luca menyeka wajahnya de

  • Ayah Anakku Ternyata Pria Kejam   58 : Tetap Tinggal

    "Kau?”Suara itu nyaris hanya bisikan, tapi di senyap malam, suaranya bergema seperti jeritan yang terpendam terlalu lama. Hazel berdiri di ambang pintu, wajahnya pucat, mata membelalak, dan tubuhnya bergetar hebat.Sosok yang berdiri di hadapannya tidak bergerak. Hanya menatap, menanti—tak mendekat, tak menjauh. Hanya berdiri di sana, menyerap ketakutan yang menari di wajah perempuan yang hampir runtuh itu.Lalu, seolah semua emosi menumpuk dalam satu titik, Hazel terisak keras. Tubuhnya limbung.“Hazel!”Dengan satu langkah panjang, pria itu menangkapnya sebelum lututnya menyerah. Tubuh Hazel jatuh ke dalam pelukannya, lemah dan tak lagi peduli akan harga diri yang selama ini ia jaga rapat.Luca memeluknya erat. Lengan kuatnya menahan bahu Hazel yang bergetar hebat, tangan satunya membelai rambut perempuan itu perlahan, seakan berkata bahwa semuanya akan baik-baik saja—meskipun ia sendiri belum tahu bagaimana caranya.

  • Ayah Anakku Ternyata Pria Kejam   57 : Pertolongan?

    Dua mobil patroli berhenti di depan daycare tidak lama setelah Hazel menelepon. Lampu strobo merah-biru menari di pagar kayu rendah, sementara dua petugas berpakaian gelap segera turun, menyapa dengan gestur profesional.“Hazel Lanchester?” tanya salah satunya sambil membuka buku catatan kecil dari sakunya.Hazel mengangguk cepat, meski suaranya belum kembali sepenuhnya. “Ya. Itu saya.”“Kami menerima laporan tentang seorang anak yang dijemput tanpa izin resmi. Anda bisa mulai dari awal?”Hazel menarik napas. “Arrow. Nama anak saya Arrow Lanchester." Hazel menjelaskan ulang sesuai dengan urutan kejadian hari ini. Di mana dirinya hampir setiap hari terlambat menjemput anaknya. Bagaimana dia sangat mengenali gerak-gerik aneh dari Zoe saat menjemput Arrow. Semua dia tuturkan pada petugas kepolisian. Polisi mencatat cepat. Miss Jecca muncul dari balik pintu daycare dan langsung menyela, “Saya yang menyerahkan anak itu… saya kenal orangnya. D

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status