Share

10. Maafkan Aku, Rose!

Pemandangan di atas rooftop begitu indah. Di sinilah Rose bisa merasakan ketenangan. Ia bisa melihat peta kota Jakarta di atas gedung berlantai 99 tersebut tanpa gangguan siapapun. Sengaja ponselnya dimatikan agar Zain ataupun Brian tidak merusak moodnya hari ini.

Brak!

‘Sial!’ (umpatnya dalam hati).

Kepalanya menoleh ke sumber suara. Mulutnya mencebik ketika mendapati siapa yang datang di saat dirinya sedang menikmati kesendirian.

“Aku bisa menemukanmu meski Kamu sembunyi di liang semut sekaligus!” ia menunjuk setumpuk dokumen yang harus dikerjakan oleh Rose hari ini.

Rose meletakkan coklat hangatnya di atas meja lalu menghampiri, Zain. Pria itu sudah duduk dengan wajah yang dingin. Ia melihat tumpukan dokumen tersebut dengan sikap biasa. Rose tahu jika Zain mencari-cari alasan agar bisa berinteraksi dengannya.

“ Baik, saya akan mengerjakannya segera. Permisi, Pak Zain.” Rose mengambil dokumen tersebut lalu beranjak pergi dari hadapan sang CEO.

“Begitukah? seperti inikah caramu meng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status