Share

AIR MATA DI ATAS PUSARAN

Awan-awan gelap masih mengantung di atas langit dengan sempurna. Melindungi matahari dengan kabut-kabut kelabu miliknya. Langi seperti hendak menangis, namun tangis itu tertahankan sesaat. Berapa menit akan tumpah membasahi bumi.

Ayuna dan Wanda masuk ke dalam kamar ICU. Kamar yang di peruntukan oleh pasien yang kritis. Kaki Ayuna sesaat kaku, mulutnya bergetar. Gestur wajahnya sedih. Air mata berderai. Di susul dengan kaki lemas yang hendak jatuh. Untung ada Wanda di samping Ayuna. Ia membimbing Ayuna untuk bangkit. Kedua gadis itu melihat seseorang wanita yang tak asing berbaring kaku di atas ranjang. Dengan selang-selang dan kabel-kabel di seluruh bagian tubuhnya. Dengan susah payah, wanita itu menoleh. Menatap sendu. Tersenyum samar di balik peralatan medis.

“Tan-te...” rintih Ayuna sambil memeluk Emma. “Tante ngapain di sini? Ayuk pulang sama Yuna. Tante jangan bercanda dong, bercandanya enggak lucu.” Ayuna bangkit dan menatap wajah Emma ta

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status