Share

MERTUA

Mentari tak terlalu terik. Para siswa berhamburan ke kantin. Wanda menyeret Ayuna ke kantin bersama Toby. Setelah berberapa hari Ayuna absen dari makan -makan di kantin. Akhirnya baru kali ini rasa mual itu sedikit bisa di kendalikan.

“Beneran enggak papa ni?”

“Iya.”

“Awas Loe Yun, kalau loe pingsan gue gak tanggung jawab. Apalagi sampek bawa loe ke UKS.”

“Ih gitu amat jadi teman,” runtuk Ayuna dengan wajah seolah kesal.

Mereka bertiga pergi mengambil tempat duduk. Wanda memesan dua nasi remes dan Ayuna hanya memakan roti. Tapi bukan satu roti, melainkan 10  roti sekaligus. Padahal di rumah, ia biasa saja mencium bau makanan. Tapi jika di sekolah ia ingin sekali muntah.

Ayuna membawa sepuluh roti dengan varian rasa. Sedangkan Wanda membawa dua nasi rame. “Buset! Loe makan roti atau ngerampok kantin.”

“Diem loe! Gue lapar.”

“Loe mual nyium makanan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status