BAD PRISON 20++ (บลูไนท์ & พริบพราว) R u ready to be my Prison…? Blue Night | บลูไนท์ "แสดงได้ดีนะ แต่เอาจริง ๆ ไม่ต้องเฟคทำเหมือนไม่เคยหรอก!!" "เพราะถ้าฉันเอามันเข้าไป… แล้วเธอไม่ได้บริสุทธิ์อย่างที่พูด เธอและพ่อก็แค่ตาย!!" ส้วบบบบบ!!!!!!! "อื้ออส์! ฉันเจ็บ…” PibPreaw | พริบพราว "อย่าไปเลยนะ..." "มันไม่ใช่เรื่องของเธอ หุบปาก!!" …. …… "พราว!!!!! แม่งเอ้ยย" BOOK RECOMMENDATIONS Next book SEXAHOLIC ผู้หญิงขาดเซ็กส์ไม่ได้ (Morfin & Sammy) (มีขายแล้วใน MEB) 🐺 : Your wolfs นิยายเซ็ท: ครูซ บลูไนท์ มอร์ฟิน จีซัส แอลตัล Morfin |มอร์ฟิน. & Sammy | แซมมี่. เมื่อคุณมีปีศาจร้ายแฝงอยู่ภายใน ถ้าควบคุมมันไม่ได้ ชีวิตก็จะพังแบบที่ฉันกำลังเผชิญ ปีศาจร้ายที่มีชื่อว่า...นิมโฟมาเนีย
View MoreAwalnya, hidup Alissa sangat bahagia. Namun, semua berubah saat Alissa mendadak sakit. Karena kondisi yang lemah, ia sekarang tidak dapat melayani suaminya, Erick dengan baik. Justru sebaliknya, Erick lah yang selalu setia melayaninya.
Di dalam kamar, Alissa baru saja menyelesaikan makan malamnya dengan bantuan Erick. "Mas, maaf! Harusnya aku yang melayani kamu, tapi sekarang ...." Sentuhan jari telunjuk Erick tepat di bibir Alissa, seketika menghentikan ucapannya.
"Ssst! Kamu ngomong apa sih, Sayang? Sudah, jangan dipikirkan lagi!" pinta Erick. Alissa pun hanya bisa mengangguk, pasrah menuruti apa yang diucapkan suaminya itu.
"Oh ya, Sayang. Kamu belum minum obat, kan? Biar aku panggilkan Riana supaya menyiapkan obat untukmu." Erick pun beranjak pergi dan meninggalkan Alissa sendiri di kamarnya.
Alissa melihat kepergian Erick dengan tatapan sayu. Ia termenung, merutuki dirinya sendiri yang tidak berdaya karena sebuah penyakit. Ia tidak mengerti, sebenarnya sakit apa dirinya. Kenapa semakin hari tubuhnya semakin lemah, seakan mati rasa? Erick tidak pernah memberi tahu ia sakit apa, tetapi Alissa tak pernah mencurigai apapun. Ia sepenuhnya percaya bahwa Erick akan melakukan yang terbaik untuknya.
Tak berselang lama, suara pintu terbuka, tampak Riana masuk ke dalam kamar. Lima bulan yang lalu Riana datang sebagai pengasuh putrinya, Ellena. Namun, sejak Alissa sakit Riana juga yang merawatnya.
"Sudah waktunya untuk minum obat, Nyonya!" ucap Riana seraya melarutkan obat.
"Kenapa obatnya harus dilarutkan?" tanya Alissa, penasaran. Selama ini Alissa bertanya-tanya, kenapa ia selalu minum obat dengan cara dilarutkan seperti itu? Tidak seperti minum obat pada umumnya.
"Saya tidak tahu, Nyonya! Kata Tuan memang seperti ini."
Alissa hanya mengangguk mendengar jawaban Riana karena Alissa sudah tidak akan ragu lagi jika itu perintah suaminya.
Riana memberikan larutan obat itu pada Alissa. Alissa pun menerima obat itu, tetapi tatapannya tiba-tiba tertuju pada wajah Riana yang kini tampak berbeda dengan saat pertama kali datang. Sekarang wajah Riana tampak sangat cantik dan terawat.
"Riana! Kamu makin cantik ya sekarang," ucap Alissa frontal begitu saja.
Seketika Riana menjadi gugup, ia langsung salah tingkah di hadapan Alissa. "Ma-maaf! Apa saya tidak boleh memakai riasan? Kalau begitu, biar saya hapus riasan saya," ucap Riana untuk menghilangkan rasa gugupnya. Sementara tangannya mengusap wajah untuk menghapus riasan di wajah.
Allisa yang merasa bersalah seketika berkata, "Boleh, boleh! Maaf, Aku cuma penasaran saja tadi. Jangan dihapus!" Sedangkan Riana, tanpa disadari Alissa, menundukkan kepala sambil tersenyum licik.
Alissa mengarahkan gelas obat yang ia terima dari Riana ke mulutnya. Namun, ia merasa berat sekali untuk meminum obat itu. Ia teringat saat setiap kali minum obat, maka ia akan langsung tertidur pulas seperti orang pingsan. Bahkan saat terbangun dari tidurnya, ia merasa tubuhnya semakin lemas. Ingin sekali Alissa menolak minum obat itu, tapi ia tidak enak hati pada Erick yang telah berusaha menyembuhkannya.
Begitu lama gelas obat itu di dekat mulut Alissa, tapi ia masih saja enggan untuk meminumnya. Tiba-tiba ia berpikir untuk tidak minum obat itu. Ia ingin tetap terjaga untuk memberi kejutan pada Erick. Malam ini ia ingin sekali melayani Erick dan menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri.
"Nyonya! Ada apa? Kenapa tidak segera diminum?"
Pertanyaan Riana membuat Alissa tersentak. Alissa pun segera menjauhkan gelas itu dari mulutnya. "Riana, aku baru ingat kalau tissue ku habis. Tolong, ambilkan di lemari itu!" pinta Alissa, seraya menunjuk lemari untuk mengalihkan perhatian Riana.
Tanpa curiga, Riana mengangguk, lalu berbalik menuju lemari untuk mencari tissue nya. Alissa pun tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Ia segera menuang larutan obat itu ke selimut tebal miliknya dan menyisakan sedikit agar Riana mengira ia sudah meminumnya. Lalu, Alissa menaruh gelas itu di meja. Tak lama, Riana kembali dengan membawa tissue yang Alissa minta.
Riana pun tampak tersenyum puas melihat gelasnya sudah kosong. Sementara Alissa, ia juga sangat senang karena berhasil mengelabuhi Riana. Akhirnya, ia bisa memberi kejutan pada Erick.
Lima menit kemudian, Alissa memulai aksinya. Ia pura-pura tertidur di depan Riana. "Hoah, sepertinya obatnya mulai bereaksi, Riana! Aku istirahat dulu, ya!" pamit Alissa, seraya memasang selimut di tubuhnya lalu memejamkan mata.
Cukup lama Alissa pura-pura tidur, tetapi ia tidak mendengar Riana keluar dari kamarnya. Alissa menjadi bertanya-tanya dalam hati, 'apa yang sedang dilakukan Riana? Kenapa ia tidak keluar?'
Sementara itu, Riana yang sedang berdiri di depan meja rias, membenahi riasan yang sudah ia hapus tadi. Riana ingin tampil cantik malam ini.
Tak berselang lama, terdengar suara pintu terbuka. Kemudian terdengar langkah seseorang masuk ke dalam. Alissa begitu senang. Suara itu pasti milik suaminya Erick dan sebentar lagi Riana akan keluar. Saat itulah Alissa akan bangun dan mengutarakan keinginannya untuk melayani Erick. Namun, Keinginan Alissa tertahan saat mendengar sesuatu dari bibir Erick.
"Bagaimana Sayang? Apa obat untuk istriku sudah bekerja?" tanya Erick, lalu merengkuh tubuh ramping Riana dari belakang.
"Tentu sudah, Sayang! Aku kan tidak mau melewatkan malam kita."
Deg
Tenggorokan Alissa tercekat, mendadak napasnya sesak kala mendengar panggilan sayang suaminya pada Riana, begitu juga sebaliknya. 'Apa ini? Apa yang terjadi?' ucapnya dalam hati.
Bibir Alissa bergetar, wajahnya terasa panas, sementara matanya semakin terpejam erat karena menahan amarah. Alissa mengurungkan niatnya untuk memberi kejutan pada Erick. Ia akan tetap berpura-pura tidur untuk mencari tahu yang sebenarnya.
"Hm, bagus! Malam ini, kamu cantik sekali, Sayang. Ayo, layani aku sekarang!" ucap Erick.
"Apapun akan kulakukan untukmu, Sayang." Riana menarik dan menggiring Erick hingga keduanya terjatuh duduk di tepi kasur. Tanpa keduanya sadari, Alissa yang sedang berbaring di sampingnya masih terjaga.
Hati Alissa berdenyut nyeri, sakit bagai tertusuk ribuan duri kala merasakan dua orang di sampingnya bercumbu mesra. Sepanjang malam ia harus mendengar dan merasakan suaminya bercinta dengan wanita lain di ranjang yang sama dengannya. Untuk pertama kalinya ia merasa sangat hancur. Di dalam selimut, kedua tangan Alissa terkepal begitu kuatnya. Sebisa mungkin ia harus bisa menahan amarahnya. Ia tidak ingin gegabah. Ia harus tahu apa yang sebenarnya Erick inginkan darinya.
.
Alissa baru saja membuka matanya. Ia bangun, lalu duduk bersandar pada headboard. Ia melihat ke arah sekelilingnya, tetapi tidak mendapati Erick di sana. Tak lama kemudian, ia melihat Erick masuk dengan membawa makanan serta obat yang harus ia minum. Erick pun menaruh makanan itu di meja samping ranjangnya.
"Sayang, kamu sudah bangun? Sudah waktunya kamu sarapan. Aku suapi, ya?"
Alissa mrnatap Erick sambil tersenyum kecut. Ia merasa telah tertipu mentah-mentah oleh Erick. Sekarang, baginya Erick hanya seorang manusia bermuka dua. Seperti laki-laki sempurna, tetapi kenyataannya tak lebih dari laki-laki brengsek. Di depan Erick selalu bersikap baik, tetapi di belakang ternyata dia menancapkan duri yang begitu tajam.
"Biar aku sendiri, Mas! Bukankah kamu harus segera ke kantor?"
"Itu bisa nanti, Sayang. Yang terpenting sekarang adalah kamu," sahut Erick.
"Tidak, Mas! Aku juga ingin belajar mandiri, nggak bergantung sama kamu terus."
Erick mengerutkan keningnya, entah kenapa ia merasa Alissa sedikit aneh hari ini. Namun, sejurus kemudian ia mengabaikan perasaannya. "Baiklah! Aku berangkat ke kantor dulu ya, Sayang," pamit Erick seraya mencium kening Alissa sebelum pergi. Alissa bergeming, tak menanggapi Erick.
Setelah Erick pergi, Alissa pun memakan sarapannya. Lalu mengambil larutan obat yang ada di meja yang sudah disiapkan untuknya. Namun, tiba-tiba saja ada kucing miliknya yang lompat dari arah samping dan menabrak tangannya. Alhasil obat itu pun tumpah ke lantai. Setelahnya kucing itu ternyata tidak pergi, melainkan meminum larutan obat yang menggenang di lantai. Suatu pandangan di depan mata seketika membuat Alissa terbelalak. Ia sangat terkejut saat mendapati kucingnya itu tiba-tiba mati.
"Apa yang terjadi? Kenapa kucing ini mati setelah minum obat itu?"
***
Ep.49HAPPY WIFE HAPPY LIFE (END)“แล้วถ้าคืนนี้ หนูยอมคุณ...คุณจะ....” ร่างของสาวน้อยวัยเจริญพันธุ์ที่ค่อย ๆ เอาทรวงอกโตของเธอถูไถเข้ากับท่อนแขน ของผมอย่างจงใจยั่วยวนให้ผมฟุ๊บบบบ ผมจับแขนของเธอ ก่อนจะดึงออกจากร่างกายของผม และดันท่อนแขนที่บอบบางนั้น ไปด้านหลังของเธอราวกับตำรวจที่จับผู้ร้าย.. ผมกดใบหน้าลงต่ำจากลำตัว...“คุณบลูไนท์...” เธอเรียกชื่อของผมด้วยเสียงใสซื่อ ฟุ๊บบบบ ผมดึงตัวของเด็กน้อยที่หน้าใสคนนี้ออกมาจากห้องทำงาน“เออ...” เธอยังคงทำตัวอ่อนระทวยกับสัมผัสที่รุนแรงของผม“คุณบลู..” เธอทำเสียงเล็กเสียงน้อยราวกับกำลังเขินกับการกระทำของผม ผมยังคงแสยะยิ้ม และลากเธอเดินตามออกมาอย่างดุดันตั่บบ...เจ้าตัวสะดุดขาของตัวเองและล้มลงกลางห้องรับแขก ซึ่งทำให้ผมสะดุดตามไปด้วย จนใบหน้าแทบจะชนกัน...ลมหายใจของเธอพ่นใส่ใบหน้าของผม ใบหน้าและแววตาที่วิงวอน..“มารยา” ผมพ่นคำนั้นออกมาก่อนจะ จับที่คอเสื้อของผู้หญิงคนนั้นและ....ฟุ๊บบบบบ ลากคอของเธอออกมาจากบ้านตัวเองดวงไฟในบ้านสว่างจ้าขึ้นทุกดวง ด้วยระบบเซนเซอร์“โอ้ยย...คุณบลูไนท์หนูเจ็บค่ะ” ยัยนั่นร้องขึ้นอย่างตกใจที่ถูกผมลากคอออกมาจากถึง“หนูเ
Ep.48แบบทดสอบรักPibPreaw’s part“สวัสดีค่ะ คุณพ่อคุณแม่” ฉันยกมือขึ้นไหว้ต่อหน้าโกศอัฐิของคู่สามีภรรยาคู่หนึ่ง ในวัดที่เงียบสงบ และแทบจะไม่ต้องสืบเลยว่าฉันเป็นอะไรกับพวกท่าน เพราะว่าแค่เพียงรูปถ่ายก็สามารถบ่งบอกได้แล้วว่า ใบหน้าของฉันละหม้ายคล้ายกับพ่อแท้ ๆ ของตัวเองมากแค่ไหน และแม้แต่เจ้าตัวเล็กอย่างเดย์ดรีม ก็เหมือนคุณตาเอามาก ๆ จน บลูไนท์ยังทักขึ้นส่วนรอยยิ้มฉันก็เหมือนจะได้จากแม่มาเต็ม ๆ“หนู..พริบพราวลูกสาวของพ่อกับแม่นะคะ” ฉันเริ่มแนะนำตัวเองก่อนหันไปทางบลูไนท์“และคนนี้ก็บลูไนท์ สามีของหนูเองค่ะ” ฉันเอ่ยแนะนำกับรูปภาพของท่านทั้งสองที่ยิ้มแย้ม แม้จะเป็นภาพขาวดำก็ตาม“ตอนนี้คุณพ่อคุณแม่ มีหลานถึงสองคนแล้วนะคะ” ฉันเริ่มที่จะเล่าเรื่องราวต่าง ๆ เกี่ยวกับตัวเอง ให้พวกท่านได้ฟัง แม้จะรู้ว่าพวกท่านไม่ได้อยู่บนโลกใบนี้แล้วก็ตามแต่อย่างน้อยก็มีคุณสามีที่น่งฟังอย่างตั้งอกตั้งใจและไม่มีขัดเลยสักคำตั้งแต่ต้นจนจบ... “สบายแล้วเนาะ ได้รู้ความจริงสักที” บลูไนท์นวดที่ไหล่ของฉันเบา ๆ ขณะที่เราสองคนเดินออกมาจากวัด หลังจากทำบุญและก็เยี่ยมโกศของพ่อแม่แท้ของฉันในวันนี้“ฉันคงไม่มีทางรู้เกี่ยวกั
Ep.47You are my Prisonerฉันก้มลงมองชุดเจ้าสาวของตัวเองที่ร่วงไปกองที่พื้น ด้วยฝีมือของจอมหื่นกามอย่าง..ฟู๊บบบ....บลูไนท์ช้อนอุ้มตัวของฉันลอยจากพื้น และตรงดิ่งไปที่เตียง 12 ฟุตที่ตรงอยู่กลางห้อง ท่ามกลางวิวทะเลกินพื้นที่ของห้องไปครึ่งหนึ่ง“บลู...” ฉันสะดุ้งเล็กน้อยเมื่อบลูไนท์อุ้มฉันมาวางลงที่เตียงตรงกับภาพวิวทะเล และเสียงของคลื่นทะเล ที่ดังเข้าผ่านใน...“ฉันคงไม่ต้องบอกนะว่าเธอมีหน้าที่อะไร?” บลูไนท์ตีหน้าเคร่งขรึมใส่ฉัน“หื้ม?? กล้าหรอ!!” ฉันหลุดอมยิ้มออกมาเล็กน้อยกับท่าทีที่ดูโหด ๆ ของเขา ที่ไม่ได้เจอะเจอมานานแล้วบลูไนท์ส่ายหน้าเบา ๆ และยิ้มมุมปากออกมาด้วยท่าทีเจ้าเล่ห์“หน้าที่ของภรรยาไง...” บลูไนท์พูดด้วยเสียงที่เซ็กซี่ชวนสยิว..มือของบลูไนท์ค่อย ๆ ลูบไล้เรือนร่างของฉัน ที่มีเพียงเกาะอกบาง ๆ กับกางเกงลูกไม้สีขาวตัวจิ๋วจุ๊บส์!! เขาค่อย ๆ จูบลงที่หัวเข่าด้านซ้ายอย่าวแผ่วเบา ก่อนที่เขาจะค่อย ๆ เลื่อนริมฝีปากลงไป ที่โคนขาอ่อน และยังพรมจูบต้นขาของฉันอย่างหื่นกระหาย“บลูไนท์” ฉันรู้สึกหวิว ๆ จนอยากจะขยับขาหนีแต่บลูไนท์ก็ค่อย ๆ จับขาทั้งสองข้างแยกถ่างออกจากกัน“รู้ไหมว่าฉันต้องทนท
Ep.46ยอมโง่“เมีย..ที่แกซื้อมาด้วยเงินร้อยกว่าล้านนะหรอ?” พ่อของบลูไนท์ถามขึ้นด้วยท่าทีนิ่งเฉย ก่อนที่ท่าจะเดินไปนั่งอยู่มุมโซฟาภายในห้อง“ใช่” บลูไนท์แสยะยิ้มตอบกลับไปตามความจริงที่มันเคยเป็นก่อนที่มือของเขาจะจับมือของฉันเอาไว้แน่น“แต่แกปกป้องผู้หญิงที่ไร้ค่าคนนี้ ด้วยชีวิตของแกงั้นหรอบลูไนท์!” พ่อของบลูไนท์ขึ้นเสียงแข็งกร้าว ออกมา และเหลือบมองฉันด้วยแววตาที่ไม่พอใจ“ถ้าพ่อบอกว่า ชีวิตของพราวไร้ค่า งั้นชีวิตของผมที่ยอมตายแทนเธอ...มันก็ไม่ได้มีค่าอะไรหรอก” บลูไนท์พูดกึ่งประชดไปที่พ่อของเขา“บลูไนท์พอเถอะ” ฉันบีบมือและพูดกับบลูไนท์อย่างแผ่วเบา“ฉันเคยคิดว่าแกฉลาดกว่าทุก ๆ คน” พ่อของบลูไนท์ส่ายหน้าและมองเขาอย่างผิดหวัง“ถ้าการเรียนรู้ที่จะรักใคร และปกป้องครอบครัวตัวเองเรียกว่าโง่ ..” บลูไนท์สวนกลับไปทันที“ผมก็ยอมโง่!” เขาตอบด้วยรอยยิ้ม“และที่ผมไม่เหนี่ยวไกปืนฆ่าไอ้บราวน์ทั้งที่ผมมีโอกาส ...ก็เพราะว่าผมมันโง่ด้วยงั้นใช่ไหม” เขาตอบอย่างชัดถ้อยชัดคำ และสู้สายตากับผู้เป็นพ่ออย่างไม่ลดละพ่อของบลูไนท์เงียบไปชั่วขณะ........“ถ้าแกคิดว่าจะเอาลูกในท้องของผู้หญิงคนนี้ ที่อดีตเป็นแค่นางบำเร
Ep.45เมียกู“ไอ้บลูนะมันถึกจะตายไป....ไม่ต้องห่วงหรอก” จีซัสพูดด้วยน้ำเสียงให้กำลังใจกับฉันฉันฝืนยิ้มจาง ๆ รับคำให้กำลังใจของเขาไป เพราะว่าในความจริง ทุกคนรู้ดีว่า..ไม่มีใครที่ไหนจะถึกและอึดจนไม่รู้สึกรู้สาอะไรกับกระสุนปืน ที่ยิงปะทะร่างกายได้...บลูไนท์คง.....เจ็บมากแน่ ๆ..ฉันมองผ่านกระจกห้องไอซียูที่ประตูยังคงปิดสนิทจู่ ๆ น้ำตาล้นเอ่อออกมาอย่างที่ไม่อาจจะฝืนมันได้จริง ๆ น้ำตาที่ไหลออกมาเพราะความอ่อนแอของฉันฉันเข็มแข็งและต่อสู้กับอะไรไม่ได้เลย ..ถ้าฉัน...ไม่มีบลูไนท์อยู่ข้าง ๆ แบบในตอนนี้...ฉันเพิ่งรู้ว่าไม่ใช่แค่เขาที่ขาดฉันไม่ได้ แต่เป็นฉันนี่แหละ ที่คงอยู่ไม่ได้ถ้าขาดหัวหน้าครอบครัวอย่างเขา..จีซัสหันมามองทางฉันทันที แต่เขาก็ไม่กล้าที่จะปลอบแต่อย่างใดฉันค่อย ๆ ปาดน้ำตาและลูบที่ท้องของตัวเองเบาใจหนึ่งก็ห่วงลูก อีกใจก็พะวงถึง...เขา.................................“ให้ฉันพาเธอไปพักก่อนเถอะนะ เธอเองก็เจ็บมาเหมือนกัน” จีซัสเหมือนพยายามอยากจะพูดเตือนให้ฉัน นึกถึงตัวเองและลูกให้มากขึ้นเพราะสภาพของฉันก็แย่ไม่ต่างกันเท่าไหร่ แขนด้านซ้ายที่รับน้ำหนักตัวตอนที่ล้มก็หักจนต้องเข้าเ
Ep.44เธอจะปลอดภัยเสมอ“กลับมา..ฉันเป็นห่วงนาย” ฉันตะโกนออกไปทั้งที่รู้ว่ารถคันนั้นนะ มันแล่นออกไปไกลสุดตาในเวลาดึกและฝนตกขนาดนี้...เขาจะออกไปทำไมกันนะฉันยังคงยืนตากฝนอย่างคิดและกังวลถึงแต่บลูไนท์คนเมาซะขนาดนั้นขับรถออกไปท่ามกลางฝนแบบนี้...“ฉันจะทำยังไงดี...” ฉันคิดไม่ตกเลยจริง ๆ ว่าควรจะทำยังไงต่อดีแต่แล้วเพียงไม่นาน...ฟู๊บบบบ...แสงไฟจ้าจากรถยนต์คันหนึ่งก็สาดไฟสูงตรงเข้ามาทางฉัน“บลูไนท์... นายกลับมา?” ฉันยิ้มออกมาเมื่อเห็นว่ามีรถกำลังขับเข้าตรงมาทางฉันท่ามกลางสายฝน ที่โปรยปรายในยามวิกาลแบบนี้.. แต่หน้าแปลกใจที่...บรื้นนนนนน บรื้นนนนน เสียงเร่งเครื่องยนต์ของรถคันนั้นขับพุ่งตรงเข้ามาทางฉันเสียงคำรามของเครื่องยนต์รถดังพอ ๆ กับเสียงของท้องฟ้าที่ร้องคำรามราวกับพายุกำลังเข้า“นั้นไม่ใช่บลูไนท์” ฉันแทบก้าวขาไม่ออกเมื่อพบว่ารถคันนั้นเป็นสีดำสนิทและมันกำลังพุ่งทะยานเข้ามาหาฉันแบบไม่มีทีท่าว่าหักหลบไปทางอื่น..“กรี้ดดดดดดดดดด.....” ฉันร้องกรี้ดลั่นอย่างตกใจภายในเสี้ยววินาทีชีวิต ฉันตั้งสติครั้งสุดท้ายก่อนจะก้าวเท้าวิ่งสุดชีวิตกลับเข้าไปในบ้าน แต่ด้วยความเร็ว ของรถที่พุ่งตรงเข้ามา
Comments