BAHAGIA Setelah Berpisah 60.
**
"Bu, saya belum makan, tolong makanannya jangan di makan semua," kata Lia ke Bu Rowina namun wanita itu hanya mencibir dan terus saja makan.
"Kamu kok pelit amat sih, Mbak. Biasa lagi. Ibu juga hanya orang tua dan kami biasa makan seperti ini!" kata Ambar menimpali, Lia mendengkus padahal dia lama menunggu makanan itu datang. Sekarang setelah datang mereka malah makan sesuka hati tanpa mempedulikan Lia yang sedang hamil.
Akhirnya dia dengan cemberut dan masuk ke kamar. Mereka tidak mempedulikan dan di dalam kamar wanita itu menangis. Dia merasa bersedih dan kesal. Haruskah dia adukan perbuatan mereka pada Ibunya. Dia sedang hamil namun keluarga Hamdan tega melakukan hal itu.
Bahagia Setelah Berpisah 61.**"Motor kamu mogok, Mas?" tanya Yuni ke Hamdan saat mobil mereka sudah menepi."Yuni!" ucap Hamdan terkaget melihat Yuni sudah ada di depannya. Hamdan teringat masa lalu saat Yuni berkata dia ingin punya mobil ketika Hamdan tak mau mengantarkan Yuni dan Fatih pergi. Sekarang keadaan berbalik dia yang mendorong motornya karena mogok sementara mobilnya sudah di jual karena Bapak butuh uang. Perlahan harta yang Hamdan banggakan hilang di gerogoti keluarganya lantaran dia lebih mementingkan mereka.Tuhan seakan mengembalikan rezeki ke asalnya masing-masing. Hamdan yang saat itu di tugasi Allah untuk menafkahi Yuni tak memberi nafkah secara layak sehingga Yuni minta pisah dan rezeki di kembalikan Tuhan
Bahagia Setelah Berpisah 62.**Secara kasar Hamdan mengambil undangan itu dari tangan Lia. Wajah kesalnya semakin menjadi-jadi. Lia terkejut melihat sikap kasar sang suami itu."Kamu berani sekali membuka-buka tas kerjaku. Dasar gak sopan kamu!" Hamdan menunjuk Lia dengan kesal."Loh, emang kenapa, Mas? Bukankah aku istri mu.""Enak sekali kamu berkata seperti itu. Kalau begitu di mana privasi ku. Aku punya privasi ingat itu!" Lia menghela napas dengan sikap kasar sang suami."Hal seperti itu saja mengapa harus kau besar-besarkan, Mas.""Aku gak suka kamu melakukan hal itu lagi. Ngerti kamu!" k
Bahagia Setelah Berpisah 63.**"Suruh saja dia masuk," kata Yuni ke Rita. Rita keluar dan segera memanggil Lia untuk bertemu Yuni. Lia masuk saja ke ruangan setelah mendapat izin asistennya."Yuni!" sergahnya setelah masuk. Wajahnya terlihat kebingungan. Dia duduk di depan Yuni. Wanita itu hanya heran melihat Lia."Ada yang mau ku bicarakan," sergah Lia. Yuni terlihat tenang dan tersenyum tipis."Sepertinya penting? Apa yang mau kau bicarakan?""Aku mau bertanya masalah Mas Hamdan. Aku ingin bercerita padamu," kata Lia dengan gusar dan Yuni hanya memperhatikan sepertinya Lia benar-benar dalam masalah.
Bahagia Setelah Berpisah 64**"Lia mau kemana kamu?!" sergah Hamdan saat wanita itu sudah keluar. Hamdan mengejar Lia dan dia tak boleh pulang ke rumah orang tuanya. Bisa rugi karena Hamdan juga sudah kehilangan uang lima juta nya.Dia mendapatkan tangan Lia, Hamdan menarik kasar tangannya."Apasih, Mas. Lepaskan aku!" sergah Lia tak suka Hamdan melakukan kekerasan barusan."Mau kemana sih kamu!" kata Hamdan pada istrinya itu."Aku mau pulang ke rumah Ibu! Percuma aku di sini kalau kamu nyakitin aku terus, Mas.""Lia, kita baru saja menikah beberapa Minggu dan tak baik bertengkar."
Bahagia Setelah Berpisah 65**Yuni terkaget karena saat Rita berhenti, dia melihat ada sepeda motor tergeletak di sana. Sepeda motor mirip punya Hamdan terlihat mengenaskan pasti kondisi yang empunya lebih parah.Dia bergegas turun dan melihat sudah ramai sekali orang di sana. Yuni berusaha menerobos kerumunan orang-orang itu. Dia bergerak seperti siput karena sangat ramai orang di sana."Permisi," kata Yuni masuk ke dalam kerumunan orang dan alangkah dia terkejut saat sudah di depan dan melihat secara langsung Hamdan yang sudah banyak darah di sekujur tubuhnya."Tolong … Tolong …," kata Hamdan ke siapapun yang berada di sana. Mereka berusaha meminggirkan Ha
Bahagia Setelah Berpisah 66.**Yuni menjadi gusar dan menatap Rita bingung. Mengapa dia menjadi takut ya, sekarang pure dia menganggap Hamdan hanya seorang mantan suami dan tak ada rasa cinta lagi di hatinya buat Hamdan. Yuni menghargai hubungan dia dengan Hamdan sebatas hubungan orang tua nya Sesil tak ada lebihnya."Kenapa wajah mu, Mbak? Kamu takut ya?" seloroh Rita. Yuni mengangguk perlahan dan Rita menahan tawanya. Dia ingin sekali meledak namun tak enak karena Hamdan terbaring sakit."Dia masih cinta sama kamu, Mbak!" bisik Rita pelan dan Yuni semakin gusar."Kamu jangan bicara gitu lah. Mungkin saja dia manggil nama ku karena aku yang nolongin dia. Udahlah jangan b
Bahagia Setelah Berpisah 67**"Yun … Yuni …. Aku haus," kata Hamdan dengan suara lemah. Mereka mendekati dan heran karena Hamdan memanggil Yuni. Lia tak menyangka suaminya itu memanggil Yuni bukan dirinya. Tubuh Lia bergetar karena Hamdan sang suami mengucapkan nama wanita lain. Dia bergegas mengambil air di nakas. Air mineral dalam gelas itu segera di berikan Lia dengan sedotannya."Mas … Mas …. Ini aku Lia bukan Yuni. Aku istri kamu, Mas. Ini minumnya." Lia berkata lembut dan Hamdan perlahan membuka matanya. Lia membantu Hamdan meminum air yang dia minta. Sekujur tubuh Hamdan sakit dan kakinya rasanya sangat sakit. Dia menjadi sulit bergerak."Di mana, Yuni?" tanya Hamdan dengan lemah.
Bahagia Setelah Berpisah 68.**PoV AuthorYuni tersentak karena dengan kasar Lia mengambil makanan yang di letakkan Yuni di nakas. Wajahnya cemberut dan tak senang."Biar aku saja yang suapi kamu, karena kamu suamiku!" sentak nya dengan ketus. Hamdan merasa malas makan di suapi oleh istrinya sendiri. Entah mengapa dia ingin Yuni yang menyuapinya. Dalam pikirannya hanya ada Yuni dan Yuni, walau dia tahu kalau Yuni tidak pernah memikirkannya karena mungkin sudah ada orang lain di hati mantan istrinya itu.Yuni hanya mengulas senyum karena kecemburuan Lia. Dia menyuapi Hamdan karena lelaki itu lemah dan tak bisa makan sendiri. Hanya itu dan dia juga gak tahu kalau Lia ada di rumah sakit karena mereka baru saja datang.&n