Home / Urban / BALAS DENDAM TUAN ABRAHAM / 7. ANCAMAN BANE DRAGON

Share

7. ANCAMAN BANE DRAGON

Author: Blue Sky
last update Last Updated: 2024-03-03 10:15:31

"Itu adalah aku." jawab Dylan sambil maju selangkah dengan santai.

"Iya itu benar orangnya Tuan Bane, pria yang mematahkan lenganku dan menghina Geng Kapak Naga." kata Jack sambil menunjuk Dylan.

"Bahkan dia juga mengatakan bahwa dia tidak takut sama sekali dengan Geng Kapak Naga." tambah Jack memprovokasi Bane.

Menurutnya ini adalah kesempatan untuk membalas dendam karena dipermalukan kemarin. Dengan adanya Bane, Jack dan pengikut lainnya menganggap bahwa nasib Dylan telah tamat.

Bane pun maju selangkah, tangannya yang memakai sarung tangan tinju itu pun dilipat ke depan dada dengan sikap angkuh.

"Hai kamu yang bernama Dylan, cepat merangkak ke sini dan patahkan tanganmu sama seperti Jack." kata Bane.

"Jika kamu melakukannya maka mungkin saja aku akan melupakannya dan membiarkanmu hidup."

"Namun jika kamu menolak maka jangan salahkan aku saat aku menghancurkan semua tulang di tubuhmu itu hingga membuatmu menjadi pria cacat di sisa umur hidupmu." tambah Bane.

"Bagaimana menurutmu?" kata Bane kembali seolah ingin mengetahui apa yang akan dilakukan Dylan selanjutnya.

Namun Dylan hanya menunjukkan sedikit senyum tenang di wajahnya.

"Tuan Bane, jangan salah paham."

"Kemarin anak buahmu yang datang membuat masalah, bukankah wajar jika security mengatasi masalah keamanan perusahaan?" tanya Dylan dengan tenang.

"Lagi pula yang membuat onar hanyalah sekumpulan kecoa, bukankah itu tinggal diinjak saja sampai mati?" kata Dylan memprovokasi balik.

Menurutnya tidak ada jalan untuk kembali, jika seperti itu maka lebih baik memberi mereka semua pelajaran sekalian.

Bane yang marah dengan ejekan dan provokasi dari Dylan, perlahan mulai segera menemukan ketenangannya.

"Baiklah karena kamu sudah terlalu sombong maka jangan salahkan aku jika tinjuku ini menghancurkan semua tulang-tulangmu." kata Bane sedikit menahan emosi.

Dia pun segera menerkam langsung ke depan sambil mengayunkan tinjunya dengan kuat ke arah Dylan.

Wusshhh...

Wusshhh...

Belasan tinju sudah dikerahkan namun Dylan dengan santai menghindari semua tinju Bane hingga tidak ada satupun yang berhasil mengenainya.

Tinju yang diayunkan Bane terlihat sangat kuat.

Ketika Dylan menghindar dan tinjunya mengenai tembok maka temboknya langsung menjadi retak.

Dapat dibayangkan jika mengenai tubuh Dylan maka dapat dipastikan beberapa tulang pasti akan langsung hancur.

Pengikut Bane pun tampak tersenyum lebar seolah sudah mengetahui hasil akhir dari pertarungan ini.

Semakin lama semakin cepat tinju yang diarahkan ke Dylan. Namun saat salah satu tinjunya sedikit melemah, Dylan pun langsung maju selangkah dan mengayunkan tamparan kuat.

Plakkkkkkk...

Sebuah tamparan Dylan itu membuat Bane terpental sejauh 5 m ke belakang dan menabrak dinding dengan keras.

Brukkkkkk....

"Akkkhhhhhhh..." pria itu pun meraung menahan kesakitan.

Darah segar keluar dari hidung Bane yang berusaha berdiri namun dalam posisi sempoyongan.

Semua orang yang berada di tempat itu tampak melongo menyaksikan pemandangan ini.

Beberapa diantaranya bahkan tampak mengucek matanya beberapa kali untuk memastikan bahwa ini bukanlah mimpi.

Putra pemimpin mereka yang mendapat julukan si Tinju Besi dengan mengalahkan puluhan petarung di atas ring telah kalah dengan pemuda ini hanya dengan satu tamparan.

"Mustahil...."

"Apakah ini adalah mimpi?" kata para anak buah anggota Geng Kapak Naga.

Semua anak buahnya merasakan ngeri saat melihat Dylan mengalahkan Bane semudah itu.

Dylan pun dengan tenang maju mendekati Bane yang sedang terkapar.

"Dasar pria kurang ajar."

"Beraninya kamu berbuat seperti ini kepadaku." kata Bane sambil meringis menahan rasa sakit.

"Kalau berani bunuh aku sekarang. Jika kamu membiarkan aku hidup maka aku akan membalas dendam kepadamu dan seluruh keluargamu di masa depan." gertak Bane.

"Semua keluargamu akan aku habisi satu persatu, kecuali jika kamu menyerah dan berlutut serta menghancurkan kedua tanganmu maka mungkin aku akan mengampunimu." tambahnya.

Walaupun dalam keadaan yang terdesak dan luka parah, kesombongan dan egois masih menempel ketat pada diri Bane.

"Membunuhmu? Apa menurutmu aku takut?" tantang Dylan.

"Pilihan membunuhmu itu adalah sesuatu yang mudah namun membuatmu jera itu adalah pilihan yang lebih baik." tambah Dylan.

Krakkkk....

Tangan kiri Bane pun patah diinjak oleh Dylan.

"Akkkhhhh..." teriak Bane sambil memegangi tangan kirinya.

Namun cara Dylan membuat pria sombong itu bahkan tidak selesai sampai di sini.

Krakkkk....

Dylan pun juga menginjak tangan kanan Bane hingga membuatnya patah, hal tersebut membuat pria itu berguling-guling menahan kesakitan.

Sebagai seorang Master Tinju, kehilangan kedua tangan itu jauh lebih buruk daripada kematian.

Semua orang yang menyaksikan kejadian tersebut tidak percaya bahwa seorang security berani mematahkan tangan seorang putra dari pemimpin geng terkenal di kota Valley ini.

Di sisi yang lain, Azen terlihat menatap Dylan seolah penasaran dengan hal apa yang selanjutnya akan dilakukan oleh sahabatnya tersebut.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • BALAS DENDAM TUAN ABRAHAM   Chapter 88

    Benn Backman segera menghindar dengan menggulingkan badannya ke kiri sejauh 3 meter.Dhuarrr...Tanah tempatnya berdiri sebelumnya itu segera meledak akibat teknik pukulan dari seorang Huang Do.Semua orang yang menyaksikan pertarungan itu tampak menatap kagum.Menurutnya tentu saja itu adalah kemampuan yang mengerikan dari seorang yang pernah belajar teknik kungfu Budha.Jika pukulan itu mengenai lawannya maka tentu saja dia akan segera hancur menjadi rempeyek seketika."Ini adalah ahli bela diri sejati.""Kekuatan yang benar-benar mengerikan." Kata para pendukungnya dengan tatapan kagum.Meskipun begitu tentu saja seorang Benn Backman bukanlah pria yang bodoh.Sebagai seorang pria yang memimpin gangster paling ditakuti nomor 3 di ibukota Vegas ini, tentu saja dia adalah pria yang cerdas.Menurutnya melawan orang dengan kekuatan mengerikan seperti Huang Do itu harus menggunakan strategi yang tepat.Tiap mencegah mengambil pistol khusus dari samping tubuhnya.Pistol itu terlihat unik

  • BALAS DENDAM TUAN ABRAHAM   Chapter 87

    Pria dengan pedang besar di tangannya itu tentu saja hendak menang ke serangan itu, tapi sayang kecepatan pria itu terlalu tinggi.Srrtttt...Brukkkkkk...Pria itu pun segera jatuh ke tanah dengan goresan besar di dadanya yang membentuk huruf x.Darah pun mengalir deras keluar dari luka itu.Dia pun menyerah karena sudah tidak berdaya bahkan hanya untuk mengangkat kepalanya.Pria itu segera dikeluarkan dari lapangan pertarungan."Aku adalah Steven Guard, salah satu gangster dari pinggiran Utara ibukota Vegas.""Aku datang ke sini untuk menang dan akan mengalahkan siapapun yang akan menjadi lawanku.""Jika masih ada yang berani melawanku maka majulah!" "Aku akan mencincang kalian hingga menjadi 1000 bagian." Kata Steven Guard dengan wajah angkuh.Dia memang bukan berasal dari sebuah gangster yang terkenal namun semua orang menyadari bahwa dia memiliki talenta yang harus diperhitungkan.Mendengar dan melihat kemampuan pria itu, beberapa peserta pun bahkan tampak mengurungkan niatnya un

  • BALAS DENDAM TUAN ABRAHAM   Chapter 86

    Di padepokan beladiri Ilmu Langit itu tampak beberapa orang dengan pakaian rapi, beberapa diantaranya juga terlihat menggunakan pakaian mewah dengan banyak emas di sekujur tubuhnya.Dylan mulai menyadari bahwa turnamen antar gangster ini tidak hanya melibatkan para gangster saja namun juga melibatkan para elit yang berasal dari dunia bawah tanah ibukota Vegas ini.Di tengah tempat itu terdapat sebuah arena pertandingan dengan lokasi seluas 10 meter x 10 meter dengan dikelilingi oleh pagar tali.Lantai dari tempat itu juga sengaja berlantai tanah hingga atmosfer pertandingan beladiri terasa begitu kental.Setelah menunggu waktu yang cukup lama, seorang pria berusia sekitar 40 tahun dengan badan tegap tiba-tiba masuk ke dalam arena pertandingan.Semua orang yang berada di tempat itu tampak menatap pria itu dengan tatapan kagum."Aku adalah Leon, pemimpin dari perguruan bela diri Ilmu Langit ini." Kata pria itu memperkenalkan diri dengan nada terdengar begitu berwibawa.Semua orang yang

  • BALAS DENDAM TUAN ABRAHAM   Chapter 85.

    Vrommmm..Mobil yang mereka kendarai tampak melaju dengan lincah melewati berbagai macam kemacetan yang ada di ibukota Vegas tersebut.Setelah melewati 1 jam perjalanan, mereka akhirnya sampai di sebuah padepokan beladiri yang bernama Ilmu Langit.Di sana terlihat mobil ramai berjejeran mulai dari mobil biasa hingga mobil paling mewah semuanya ada di tempat itu.Tentu saja tempat itu merupakan tempat diadakannya turnamen antar gangster terbesar di ibukota Vegas ini."Ayo kita turun, Tuan Dylan." Kata King Lion."Tentu saja." Jawab Dylan dengan singkat.Namun ketika mereka hendak turun dari mobil, tiba-tiba saja handphone King Lion berdering menandakan seseorang sedang menghubunginya.Tring...Tring....Tring....'Siapa yang menghubungi ku disaat penting seperti ini?' gumam King Lion dalam hatinya sendiri.Tampak jelas wajah jengkel di pria itu pada orang yang menghubunginya karena mengganggu perhatiannya ketika berada di acara penting seperti ini.Dia pun dengan sigap mengangkat pangg

  • BALAS DENDAM TUAN ABRAHAM   Chapter 84

    Dylan tampaknya sudah bersiap untuk mengikuti turnamen antar gangster terbesar di ibukota Vegas itu. Dia berharap di sana dapat bertemu dengan Antonio Hernandez dan juga kerabat jauh dari keluarga tersembunyi Abraham seperti yang dikatakan oleh King Lion. "Suzy, aku mau keluar dulu dengan teman." "Sepertinya sedikit lama karena aku akan melihat sebuah sebuah turnamen gangster." "Aku ingin mengajakmu tapi sepertinya lebih baik kamu tidak terlibat dalam hal seperti ini." "Kamu tidak masalah kan?" Tanya Dylan salah sedang meminta izin. Mendengar itu, Suzy tampak hanya menganggukkan sedikit kepalanya. Terlihat jelas kepercayaan wajah wanita itu terhadap suaminya. "Tentu saja tidak apa-apa sayang." "Namun kamu harus berjanji akan pulang dalam keadaan baik-baik saja. "Aku akan menunggumu pulang untuk makan malam bersama." jawab Suzy. Meskipun begitu, terlihat jelas wajah Suzy sedikit cemberut. Dia bisa membayangkan akan bosan seharian di dalam hotel ini sendirian. O

  • BALAS DENDAM TUAN ABRAHAM   Chapter 83

    Dylan menyadari bahwa SMS tadi hanyalah pengalihan untuk menjauhkan dirinya dari keluarga Dunn.Dia tahu target mereka sebenarnya adalah keluarga nomor satu di ibukota Vegas itu.Dylan pun segera berlari ke atas lantai tersebut lewat tangga agar lebih cepat."Ada apa ini?" tanya Dylan kepada Tuan Jhonny Dunn dan juga Livvy Dunn yang tampak syok di tempat itu."Aku tidak tahu, Dylan.""Tiba-tiba saja putriku ini pingsan.""Kaki dan tangannya tiba-tiba berubah menjadi begitu dingin hingga seperti.""Dia bahkan tidak bangun ketika aku meneriakinya." kata Livvy Dunn menjelaskan kronologinya.Terlihat jelas kekhawatiran di wajah wanita itu seolah khawatir Putri tunggalnya itu akan kenapa-napa.Seorang ibu mana yang tidak khawatir jika tiba-tiba putrinya mengalami hal yang mengerikan seperti ini, bahkan hampir semua ibu di dunia ini pasti juga akan merasakan hal yang sama.Mengetahui hal ini, Dylan segera memeriksa nafas dan hati Jennifer Dunn di bagian lehernya dengan cepat.Tk...Tk ..Tk

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status