Share

Bab 38. Terimakasih Sudah Mencintai Alana

"Pengantin baru mestinya tahu walaupun nggak dijelasin," jawab Rasya akhirnya setelah beberapa detik memutar otak mencari alasan.

Ranti hanya menanggapi dengan tawa. Bukan karena dia malas memberi komentar, tetapi terlalu banyak tanya yang mengusik pikirannya. Dia selalu memilih diam ketika ingin marah untuk menghindari penyesalan di ujung waktu.

Wanita tua itu melangkah keluar kamar mencari ketenangan, berusaha mengalihkan fokusnya dengan menonton televisi. Tentu hal yang saat ini mengusik pikirannya adalah Alana. Apakah anak gadisnya akan selalu bahagia bersama Rasya sehingga melupakan dendam kesumat di dalam hatinya?

Bagaimana jika waktu terus berlalu, tetapi dendam itu terus tumbuh dan justru menghancurkan hati Alana. Ranti tahu bahwa anaknya tidak sekuat yang mereka pikir, dia adalah gadis cengeng dan mudah tertekan batinnya.

"Rasya, hentikan!" teriak Alana dari dalam kamar menyusul tawa lepas Rasya.

Ranti diam-diam menoleh pada pintu kamar yang setengah terbuka itu. Entah ke
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status