Share

BAB 16

POV ZAKI.

Aku menoleh ke belakang, ketika mendengar benda terjatuh dengan bunyi yang cukup keras. Betapa terkejutnya aku, ketika mendapati Tania sudah terbaring di tanah dengan keadaan pingsan.

Aku membopong tubuh kurus istriku masuk kedalam rumah. Amak dan Apak tergopoh berlari menghampiriku, rasa panik terlihat dari raut wajah yang sudah menua itu.

"Kenapa Tania, Zak?" Amak bertanya, dengan nada gemetar.

"Indak tau Mak." Aku meletakan Tania di atas kasur santai, yang berada di ruang tv.

"Pake ini mak." Apak memberikan minyak kayu putih.

Amak mengoleskan minyak kayu putih di hidung, tangan dan kaki Tania. Aku hanya mematung. bingung, tidak tau apa yang harus di lakukan.

Aku meratapi wajah pucat Istriku yang terbaring lemas di sampingku, tangannya sangat dingin, namun keringat terus mengalir.

"Tania, bangun nak." Suara Amak yang sangat khawatir.

"Telpon bidan desa Zak, cepat ....!" Aku segera menghubungi bidan desa. Namun bu Bidan sedang menangani pasien yang aka melahirkan.

"Bawa ke D
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status