Share

BAB 18

.

Sesampainya di rumah aku langsung masuk kedalam kamar, dengan kasar aku hempaskan tubuh ini di atas kasur. Emosiku tidak terkendali lagi, tanpa sadar aku membanting semua benda yang berada di kamar.

Prraang ... Bruk!

Apak dan Amak mengetuk pintu kamar ini, suara gaduh dari benda jatuh yang ku lempar sepertinya terdengar oleh mereka.

Akan tetapi aku tidak menghiraukan Amak dan Apak, membuka pintu pun rasanya malas. Akhirnya ketukan itupun menghilang dengan sendirinya.

Aku memejamkan mata, untuk mereda emosi yang sudah memuncak di kepala. Duduk termenung di sudut dinding sambil ku pandangi kekacauan yang aku buat sendiri.

"Sayang. Tenangkan lah hatimu." Kecupan lembut mendarat di pipiku, ternyata istriku yang secantik seperti bidadari telah datang. Dia memeluk erat tubuh ini, dan seketika amarah ku mereda.

"Sayang ... besok lusa abang akan menikah lagi." Aku menunduk lesu.

"Kenapa abang gak kasih tau aku dulu, kalo mau kesana. Abang jahat. Abang bohong sama aku!"

"Maafkan abang Putri.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status