Share

Bertemu Samsul

Kuhela nafas besar, dada ini tetiba sesak melihat pemandangan itu. Ketegaranku runtuh bersama air mata ini. Sakit, kecewa, duka dan amarah tak lagi dapat kujabarkan dengan bahasa yang bisa diterima akal sehat, semua itu lenyap dengan apa yang mata ini lihat.

Tawa riang putraku, celoteh girang serta gerak tubuh yang menggambarkan betapa ia bahagia bermain bersama ... Ayahnya!

Sesuatu yang selama ini aku rindukan dan selalu aku bayangkan. Sekarang benar-benar terwujud, tapi kenapa baru sekarang? Setelah ikatan ini terputus. Harus apa aku sekarang? Bahagiakah? Atau sedihkah?

Kusandarkan tubuh di balik daun pintu yang baru sedikit terbuka, tak kuat hatiku melanjutkan melihat pemandangan itu. Zaki begitu bahagia, binar mata dan raut wajahnya tak bisa berbohong. Kulihat Mas Bagus pun begitu tulus bermain dengannya, senyum dan tawanya kian menggambarkan bahwa ia begitu bahagia.

Pertahananku runtuh, hatiku goyah. Ini yang aku inginkan sejak dulu, sejak Zaki terlahir ke dunia ini. Namun sekara
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status