Share

Drama Bagus

Kulangkahkan kaki mengekor Bapak dan Edi yang lebih dulu masuk ke puskesmas desa, di sini tak kulihat siapapun selain 4 motor yang terparkir di luar dan salah satunya adalah motor milik Lek Tri. Rupanya, Lek Tri bersama dua teman Edi ada di bagian dalam puskesmas ini.

"Assalamaualaikum!" salam Bapak memecah keheningan.

"Walaikumsalam!" balas Lek Tri dan dua teman Edi serempak.

Dua teman Edi lantas bangkit berdiri begitu melihat kami datang, raut wajah keduanya tak bisa kugambarkan dengan jelas. Apakah itu ekspresi takut atau biasa saja? Edi segera berdiri bergabung dengan mereka, sedangkan aku berdiri di samping Bapak menghadap Lek Tri.

"Gimana, Le?" tanya Bapak.

"Sudah diobati, Mas. Tak parah juga, cuma lebam sedikit. Cuma dari tadi merintih terus kayak yang luka parah saja, atau memang sengaja cari perhatian kali," ucap Lek Tri meoleh ke belakang dimana ada Mas Bagus di dalam.

Halah, drama!

"Coba kita lihat, Pak? Separah apa dia, apakah mulutnya perlu diamputasi atau tidak?" celetu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status