Share

BAB 4

Pintu kubuka dan... aku terjengit sampai mataku melotot spontan, mataku terbelalak, heran, 

Bagaimana bisa semua sudah rapi, kugaruk kepalaku yang tidak gatal, bagaimana nggak bingung, sedangkan tidak nampak ada seorangpun di rumah itu, aku kan masih sendirian, sedangkan pintu terkunci

Sprei sudah terpasang rapi, bantal guling sudah di kasih sarungnya, dan baju-baju aku sudah tertata rapi di lemari.

'hm... pasti ibu atau adikku tadi kesini, yang punya kunci cadangan adalah ibuku, biar kalau pas kesini bisa masuk sendiri tanpa menungguku seandainya aku tidak ada dirumah,

coba kutelpon mereka untuk mengucapkan terima kasih,' 

Kutekan nomor ibu, kutempelkan benda pipih itu ke telingaku, terdengar bunyi memanggil, beberapa saat ada suara dari seberang sana.

"Halo, Assalamualaikum, ada apa Dar.. menelpon ibu?" tanya ibuku

"Terima kasih bu, udah bantuin beres-beres, aku bisa sedikit santai malam ini," kataku

"apa maksudmu?" tanya ibu

"Tadi ibu kan ke sini, kerumah baru aku untuk bantu beres-beres, makanya aku ucapkan terima kasih" paparku

"Lho siapa yang ke sana... ibu belum ke sana hari ini... kan ibu sudah bilang lusa baru ibu bisa ke sana, soalnya harus bantu bulek Sri punya gawe sunatan anaknya" kata ibu lebih lanjut

"Apa mungkin Darmi bu... tadi ke sini?" tanyaku

"Gak mungkin le... dari tadi Darmi sama aku, jadi seksi sibuk di hajatan bulekmu" jawab ibu

Aku tercenung dengan penjelasan ibu, lalu siapa yang beres-beres, pikirku

"ya sudah bu... silahkan dilanjutkan sibuknya," kataku sambil terkekeh kecil

“wassallamualaikum,” ucapku menutup pembicaraan

Aku masih bingung dengan keadaan ini, tapi ya sudahlah, ngapain dipikir, aku gak rugi, malah untumg ada yang bantuin beres-beres, siapapun itu, aku ucapkan terima kasih.

Aku segera pergi ke kamar mandi, tubuhku sudah lengket dari pagi sudah berkeringan ngepak barang-barang yang akan kubawa kemari dari rumah ibu.

Saat aku dalam kamar mandi, samar kudengar suara pintu dibuka lalu ditutup kembali,

‘Siapa yang datang?’ tanyaku dalam hati

Airnya agak terasa dingin di kulitku, maklum ini sudah malam, dan aku baru sempat untuk mandi.

Keluar kamar mandi aku mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan, kali aja ada orang yang datang ke kamar aku, tapi tidak ada seorangpun, sedangkan aku yakin tadi ada yang seolah masuk kekamarku ini, ‘ah sudahlah mungkin halusinasi’ monologku dalam hati

Aku berjalan ke arah lemari, setelah aku dapat baju santai yang kuinginkan, kusampirkan handuk yang melilit di pinggangku ke kapstok yang ada di dinding, dengan telanjang bulat aku berjongkok menggapai kakiku, aku angkat satu kaki agar bisa kumasuki celana dalam yang akan kupakai,

Dalam posisi jongkok dengan satu kaki yang masuk ke lubang celana dalam, Telingaku yang sensitif seperti mendengar suara gerakan orang melangkah, meski samar, itu seperti suara orang yang berjalan dalam ruangan ini,

Aku tertegun dan diam sejenak, aku menajamkan pendengaranku, tapi nampakknya gerakan itu berhenti, entah mengapa bulu kudukku bediri, tanpa pikir panjang kuabaikan hal tersebut, kulanjutkan ritual ganti baju sampi selesai,

Kini aku sudah berpakaian, aku melangkahkan kaki menuruni tangga menuju sofa yang tadi kutiduri, kuhempaskan tubuhku di atas sofa panjang, dan meraih bantal kecil di atasnya, kujadikan bantal

Kuraih remot, kunyalakan TV, kucari chanel yang menayangkan berita olahraga, yang saat ini menayangkan balap mobil, ini adalah program kesukaanku, segala hal mengenai otomotif aku suka, mata terasa berat, kantuk melanda

Aku terkejut saat melihat ada seorang gadis berdiri disampingku tidur, dia berada disamping kakiku yang selonjor

Kududukkan badanku dengan gugup, aku yang memang punya penyakit malu berhadapan dengan wanita, tentu sangat kikuk

Dengan malu-malu dan tersenyum ramah, kupandang wajah gadis itu

‘Kog seperti gadis dalam mimpiku tadi yah?’ pikirku, ‘Ini nyata atau alam mimpi?’ otakku penuh dengan pertanyaan

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status