Share

BAB 22A

Bayu memasuki halaman rumah Nabila dengan amarah yang menggelora. Gemuruh di dadanya menandakan emosinya sedang memuncak. Napasnya pun tersengal. Wajahnya memerah karena aliran darah terkumpul di sana.

Rumah yang sekarang ditinggali Nabila dan kedua orang tuanya serta satu orang ART itu sekarang jauh lebih rapi dari sebelumnya. Sayang, tak mampu menyisakan kedamaian bagi Bayu.

Rumah itu tetap saja berbeda dengan rumah yang ditinggali Bayu dengan Fahira.

Fahira begitu apik menata rumahnya dengan cinta. Membuat suasana menjadi segar dan semerbak oleh udara yang selalu dibiarkan berganti setiap hari. Membiarkannya jendela dan pintu terbuka di pagi hari dan ventilasi yang terbuka saat mereka pergi bekerja. Kamar yang selalu wangi yang menawarkan cinta dan kenyamanan saat beristirahat.

Fahira dengan tangannya sendiri selalu telaten menyiapkan makanan kesukaannya. Lambungnya tak pernah merasa kosong dan kelaparan jika Fahira di sampingnya. Mengingat Fahira, ulu hatinya terasa nyeri
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Sri Winarti
dimana hati nurani nya? kl jauh dari syukur ya begini jadinya, hancurrrr
goodnovel comment avatar
nurdianis
saat nya kamu menentukan pilihan bay
goodnovel comment avatar
Clarice Liqing
kebanyakan omong kosong dalam setiap bab
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status