Share

BAB 48 B

“Di minum, Mbak…” ujar si ibu penjual es kelapa.

Aku mengangguk. Pandanganku tetap tak lepas pada lelaki itu.

“Bu, saya nitip sebentar,” ujarku.

Tanpa menunggu persetujuannya, aku menyeberang mendekat ke depot cucian motor itu. Sayangnya, belum sempat aku mendekat. Pria yang hendak kudekati menyadari kehadiranku. Diletakkannya alat pembersih yang ada di tangannya. Lalu dia berlari ke dalam.

Aku hanya diam mematung di depan depot itu, hingga seorang pria berusia empat puluhan dengan perawakan tambun mendekat ke arahku.

“Mencari siapa, Mbak?” sapa pria itu menyentakkan lamunanku.

“Mas…ee…Mas tadi yang lagi nyuci…yang masuk ke dalam…” ujarku sedikit gelagapan.

Pria itu tersenyum simpul, lalu bertanya penuh selidik.

“Mbak saudaranya?”

Aku menghela nafas. Ada degup jantung penuh harap dengan pertanyaan pria itu. Aku berharap dia betul Mas Bayu.

“Apakah dia bernama Bayu?” Aku mencoba meyakinkan sebelum menjawab pertanyaannya.

Pria itu mengangguk, lalu mengajakku menjauh dari depotnya,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Utju Widaningsih
depresi itu disembuhkan....ini kok terulang kembali....katanya dosen lulusan belanda, tapi tidak belajar dari kesalahan ya...
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
Fahira seharus kasi semangat Bayu .kmu ngajak ngobrol kmu tanya mau kerja d mana d kantor lagi atau usaha sendiri biar ada percaya diri bhw dia kmu hargai sebagai laki2 sebagai ayah dn suami ..
goodnovel comment avatar
Bundy Mutia
lah lki2 GK guna GT aplgi yg mo diharapkan....sendri buat ulah sendri cri msalh AU Ach pusiiing....dhlh tinggalin za
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status