Share

39. Akhir dari Pertemanan (2)

Adora mengembuskan napasnya saat dirinya sedang duduk termenung di ruang pertemuan di lantai 1. Dirinya masih mengingat pertengkarannya dengan Benjamin tadi sore.

Benjamin tidak berkata apa-apa lagi setelahnya. Tidak meminta maaf ataupun menjelaskan apa yang terjadi padanya, seakan membiarkan masalah itu berlalu begitu saja. Tentu hal itu membuat Adora semakin kesal dengan tindakan cuek Benjamin.

"Apa sebenarnya maunya?" Adora ngedumel sendiri saat mengingat ekspresi yang ditampakkan Benjamin terakhir kali. Untungnya, Adora lah yang lebih dulu memutuskan hubungan ini sebelum mereka terlibat semakin jauh.

Tok, tok, tok

Suara pintu yang terketuk menarik perhatian Adora yang masih terlarut dalam emosinya. Lantas Adora mengalihkan pandangannya ke arah pintu. Pintu itu pun perlahan terbuka dan menampakkan Pak Krisna tengah melongokkan kepalanya ke dalam ruangan. Tak lama, pandangan Pak Krisna bertemu dengan kedua mata Adora.

"Permisi, Non, maa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status