Share

48. Ketegasan Jamie

"Kalo kamu gak percaya, kamu bisa tanyakan pada Nina."

Merasa tidak sanggup menghadapi Aldi, kusodorkan gagang telepon ini pada Sandrina. Gadis itu sigap menerima. Bibirnya dengan mulus menceritakan tentang kejadian yang kami alami. Menuturkan bahwa kami bagai tawanan sekarang.

"Kami tunggu!"

Sandrina mengakhiri sambungan telepon. Gadis itu menaruh kembali gagang telepon pada tempatnya. Setelah itu kami berdua duduk dalam kebisuan. Dalam hati berdoa agar Aldi secepatnya datang.

DOG DOG DOG!

"Jam! Ini aku Aldi."

Akhirnya setelah sekitar satu jam menanti, suara itu terdengar juga. Aku dan Sandrina saling berpandangan. Sama-sama menghembus napas lega.

"Al! Cepat buka pintunya!" teriakku sudah berdiri tidak jauh dari pintu.

"Baik," sahut Aldi di balik pintu.

Tidak lama, terdengar suara palu yang beradu pada sebuah besi.

"Kalian menjauh dari pintu!"

Aku dan Sandrina menuruti perintah Aldi. Kami bergerak mundur. Beberapa menit kemudian, pintu pun berhasil Aldi robohkan. Terlihat palu pad
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (11)
goodnovel comment avatar
Jusnah Tohar
geram juga liat orang tua si Jam ni
goodnovel comment avatar
Suherni 123
ga punya malu tuh ortu mu jam,, sampe cucunya sakit di biarin aja ntar kalo kenapa kenapa bau tau rasa lo
goodnovel comment avatar
Dyah Astri Andriyani
aldi ini jangan2 gay ya?? ato mungkin diam2 berpacaran ama salwa??
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status