Share

76. Bayi Mungilku

Lampu di atas pintu kamar operasi telah padam. Pertanda jika operasi telah usai. Hati ini kian dag dig dug rasanya. Harap-harap cemas.

Ketika pintu terbuka, aku, Aldi, dan Sandrina langsung bangkit berdiri. Aku sendiri lekas beranjak menemui dokter pria yang sedang membuka masker wajahnya.

"Dok, bagaimana keadaan istri saya?" Aku bertanya dengan penasaran.

"Seperti yang sudah sangat saya jelaskan. Ibu dan anak sama-sama dalam keadaan bahaya," tutur Pak Dokter terdengar hati-hati. "Dan sesuai persetujuan jika kami harus memprioritaskan ibunya dulu--"

"Jadi anak saya gak selamat?" Aku menyambar karena takut. Rasanya tubuh ini terasa lemas.

Dokter itu membetulkan letak kacamatanya. "Beruntungnya kami bisa menyelamatkan keduanya."

Ucapan dokter tersebut laksana air es yang mengguyur kekeringan di hati ini.

"Alhamdulillah!" Aku, Aldi dan Sandrina lagi-lagi kompak berseru karena lega.

Tidak lupa aku langsung sujud syukur. "Terima kasih banyak ya Allah ...." Tangan ini meraup wajah deng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Aprilia Safitri
udah 36 minggu, biasanya sdh berat kebanyakan ngaco shakira juga keras kepala...itulah ga nurut sama suami semaunya sendiri...hamil tua keluar rumah pake motor n nonton bioskop ngaco mmg authornya...novel cerita dlm cerita...
goodnovel comment avatar
sudjayeng
konyol bener ni penulis nya. Kaya nya ga ngerti ttg kehamilan manusia. Gmn mungkin bayi lahir dengan berat 20gram bisa hidup. Emang bayi tsb sebesar liontin..?? Lahir dengan berat 2000 gram saja msh di anggap prematur kok....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status