Share

15. Stress

Waktu menunjukkan pukul sepuluh malam ketika Bianca duduk di depan meja riasnya, mematut penampilannya di cermin sementara Junie menyisir rambutnya dan memberikan ia pijatan ringan di kepala. Mungkin karena Bianca sudah menghapus makeup di wajahnya dan hendak tidur, kantung matanya yang tertutup concealer sepanjang hari, menjadi sangat kentara di cermin. Ini memalukan. Bahkan di hari-hari ketika ia kerap berdebat dan berujung dipukul oleh Warren, penampilan Bianca tidak pernah seterpuruk ini.

'Haruskah aku pergi ke spa?' Bianca memikirkan solusi untuk tubuhnya yang terasa begitu tegang belakangan ini. Selama ia membiarkan Junie bermain dengan rambutnya, ia dikejutkan oleh dobrakan di pintu kamarnya. Untuk kesekian kalinya, pikir Bianca, sosok yang tidak tau sopan santun itu lagi-lagi mendobrak kamarnya. Bianca terkejut pada bunyi keras yang pria itu ciptakan, tapi tidak terkejut sama sekali kalau Gerald lah yang datang.

"Junie, bisa kau tinggalkan kam
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status