Share

13. Jiwa yang Mendamba

Mudah saja bagi Laisa untuk memesan taksi dan kembali ke kediaman Salomon. Namun, ia memilih berjalan kaki tanpa tujuan. Menikmati nyerinya tapak demi tapak langkah yang ia jejak.

Kamar kos yang ia sewa, sudah bersih dari barang pribadinya. Orang suruhan Salomon dengan sigap menyeleksi barang yang layak digunakan dan tidak. Mereka membuang apapun yang dirasa tidak lagi berguna.

Oleh karena itu, Laisa tidak bisa pulang ke sana.

Reina? Ah, tentu saja. Perempuan itu bahkan tidak menghubungi Laisa lagi selepas pesta pernikahan. Apalagi soal Leon. Laisa bahkan tidak tahu harus membicarakan kepada siapa masalah itu.

Mana mungkin Reina percaya? Bahwa Leon menggoda dirinya. Perempuan itu mungkin akan berasumsi bahwa Laisa masih bersikeras memisahkan hubungan seperti sebelum-sebelumnya. Dan yah... memang apalagi yang Laisa harapkan dari persahabatan mereka?

Tidak ada.

Persahabatan mereka sudah hancur sejak Reina memilih untuk menyeret Laisa dalam perjodohan keluarga Salomon tanpa sepengat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status