Jangan lupa berokan dukungan ya kakak dengan cara tekan tanda vote, like, komen, berikan hadiah agar authornya semakin semangat untuk rajin update tiap hari terimakasih
Tidak ingin membuat masalah pada Zevandara Gemma setuju untuk berangkat ke Amerika. “Dengar, saya sudah meminta temanku untuk menjemput kamu di bandara dia dokter juga orang Indonesia. Setelah paspor kamu selesai langsung berangkat,” ujar Zevan. “Apa yang akan aku lakukan di sana?“Tenang saja, saya juga nanti akan menyusul ke sana.” “Baik.” Gemma setuju. Setelah paspor Gemma selesai akhirnya ia berangkat ke Amerika, ia akan tinggal di sana sampai Zevandra datang nanti untuk menjemput. Tiba di bandra seorang pria muda menjemput Gemma membawa ke rumahnya. * Setelah Gemma berangkat ke luar negeri Zevan membereskan semua jejak Gemma, ia tidak mau ia ketahuan terlibat dalam kasus menghilangnya Gemma. Belakangan ia tahu bukan hanya Regi yang menginginkan Gemma lenyap. Ternyata wanita genduk yang dipanggil Mami itu juga ikut mencari keberadaan Gemma. Zevandra mengunci apartemennya dan ia kembali tinggal di rumah pribadinya, rumah itu bertetangga dengan Regi
Mengharapkan bantuan dari manusia terkadang selalu menimbulkan sakit hati. Keluarga Gemma selalu diberikan janji manis oleh besannya. Salah satunya akan diberi upah yang besar jika ternak yang mereka sudah jaga sudah beranak dan dijual. Lian selalu menurut dan melakukan apapun yang dikatakan keluarga tersebut. Keluarga mereka kerap diperlakukan tidak adil oleh orang g tua Regi, diminta bekerja tapi tidak diberi imbalan. Begitulah nasip orang miskin memang selalu dipandang sebelah mata oleh banyak orang. “Kalau bukan kerena adiku jadi menantu mereka, saya tidak akan pernah melakukanya. Aku memikirkan nasip Gemma makanya mau saja disuruh-suruh tanpa upah.” Lian memulai cerita. “Kenapa tidak menuntut itu hak Bapak,” ucap Satria geram. “Mereka selalu bilang nanti-nanti, saat ditagih selalu marah-marah,” tutur Lian, Bapak satu anak itu menceritakan bagaima pahitnya kehidupan mereka sejak Gemma jadi menantu di rumah itu. “Bukan hanya dia Nak, bahkan Ibu juga sering sekali diminta mem
Zevandra menunjukkan sisi yang berbeda dari dirinya, lelaki dingin itu tidak pernah membantu orang lain sampai sejauh itu. Tetapi kali ini, ia sangat baik, membantu keluarga Gemma dari ketidak adilan hidup. “Kenapa dia peduli pada keluarga ini. Apa dia punya hubungan sepesial Gemma? Ini bukan sifat dr. Zevandra, lelaki itu biasanya cuek sama semua orang lalu … kenapa dia membantu keluarga ini sampai menghabiskan uangnya sampai miliaran. Ini masih pertanyaan bagiku,” ucap Satria, ia bicara sendiri sambil membaca berkas perkara yang akan ia tangani. Satria sudah lama jadi pengacara Zevandra, baru kali ini ia melihat dokter tampan itu mau membantu orang sampai hal detail, mulai dari pakaian, makanan, sampai ponsel ia berikan untuk orang tua Gemma. Tidak sampai hanya di sana membantu orang tua Gemma, ia juga mengusulkan untuk perawatan berlanjut untuk adik Gemma. Keluarga Regi dijeploskan ke penjara , mereka juga dituntut mengembalikan sapi milik orang tua Gemma. Ternyata orang k
Setelah semua yang terjadi Regi memutuskan pulang ke kampung halaman untuk melihat semuanya. Ia tidak percaya kalau perkebunan milik keluarganya telah berpindah tangan dan Sofyan kakak laki-lakinya di penjara. Ia melonggo saat melihat rumah orang tua Gemma berdiri mengah bahkan lebih mengah dari rumah keluarganya, bukannya hanya itu perkebunan keluarganya sekarang dijaga dan dipercayakan sama Lian. “Siapa yang membantu mereka. Cari tahu siapa dalang dibalik semua ini,” ujar Regi dengan marah, ia membayar orang lain untuk menyelidiki orang yang membantu keluarga Gemma. “Pak, saya menemukan nama Satria, seorang pengacara.” “Apa dia hanya seorang pengacara? Tidak mungkin kalau dia yang melakukan semua ini. Perkebunan itu sangat luas dan biaya bangun rumah itu juga sangat besar. Cari tahu apa dia ada hubungan dengan Demma?” Regi merasa terbakar saat melihat seorang pria bernama Satria yang membantu keluarga istrinya, ia menyelidiki siapa saja yang ikut terlibat membantu keluarga Ge
Zevandra masih di Amerika, saat baru sampai ia sudah berkutat di ruagan laboratorium bersama rekan-rekannya. Saat baru tiba ia sudah sibuk di ruangan itu meneliti dan mempelajari kandungan zat yang ditemukan dalam tubuh kakak perempuannya. Sudah beberapa jam memeriksa segala jenis dan mencocokkannya . Namun, Zevandra tidak menemukan sesuatu seperti yang ia pikirkan. “Apa kamu yakin ini catatan kesehatan miliknya?” tanya Zevandra. “Ya, saya mendapatkannya dengan susah payah.” “Kita sudah memeriksa dan mencocokkan semuah dalam catatan ini, tapi tidak ada yang berhaya. Tapi saya yakin ada sesuatu yang salah,” ucap Zevandra. Bahkan ia juga mengetahui kalau kakaknya sudah menggunakan produk itu saat pertama diluncurkan. Tapi dituduh penyebab kematian setelah pemakaian setelah hampir satu tahun. “Ini membuatku ingin gila rasanya,” keluh Zevan. Ia memijit keningnya dengan lelah, ia sudah jauh-jauh datang sdari Indonesia setelah mendengar kalau rekannya berhasil mendapatkan catatan
Dokter bertubuh atletis itu menunjukkan reaksi kaget, saat ia menayadari kalau ia meniduri Gemma wanita yang masih bersatus istri orang lain dan ia juga masih suami Zovanca. Ponsel miliknya kembali berdering, ia menyambar benda pipih berwarna putih tersebut. Melihat nama pemanggil ia buru-buru memungut celananya lalu memakainya, menjawab telepon yang sedari tadi berdering. “Halo Momm.” “Nak, kenapa nomor ponselmu tidak pernah aktif?” “Ponselku lamaku hilang Momm, ini barus urus nomornya kembali, ada apa?” Zevandra terpaksa mengarang cerita agar tidak dicerca banyak pertanyaan dari ibundanya. “Kamu di mana sekarang? Mommy kangen sama kamu Nak, pulanglah Daddy sama Kakekmu juga menunggumu di rumah.”“Aku lagi sibu Momm, tidak bisa pulang,” ucap Zevandra ia melirik Gemma yang masih duduk mematung masih menutup bagian dadanya dengan selimut. Zevandra berjalan menuju jendela, sengaja membelakangi Gemma agar wanita itu bisa mengenakan pakaian. Melihat Zevandra membelakangi dirinys
Dokter bertubuh atletis itu menunjukkan reaksi kaget, saat ia menayadari kalau ia meniduri Gemma wanita yang masih bersatus istri orang lain dan ia juga masih suami Zovanca. Ponsel miliknya kembali berdering, ia menyambar benda pipih berwarna putih tersebut. Melihat nama pemanggil ia buru-buru memungut celananya lalu memakainya, menjawab telepon yang sedari tadi berdering. “Halo Momm.” “Nak, kenapa nomor ponselmu tidak pernah aktif?” “Ponselku lamaku hilang Momm, ini barus urus nomornya kembali, ada apa?” Zevandra terpaksa mengarang cerita agar tidak dicerca banyak pertanyaan dari ibundanya. “Kamu di mana sekarang? Mommy kangen sama kamu Nak, pulanglah Daddy sama Kakekmu juga menunggumu di rumah.”“Aku lagi sibu Momm, tidak bisa pulang,” ucap Zevandra ia melirik Gemma yang masih duduk mematung masih menutup bagian dadanya dengan selimut. Zevandra berjalan menuju jendela, sengaja membelakangi Gemma agar wanita itu bisa mengenakan pakaian. Melihat Zevandra membelakangi dirinys
Saat malam tiba. “Dokter, apa yang kamu lakukan di kamar ini?” tanya Gemma, antara otak dan hatinya tidak singkoron, sungguh saat melihatnya datang ke kamar, sebenarnya ia merasa sangat senang. Apa yang kami lakukan malam itu membuatnya selalu memikirkannya . Jika tadi malam satu kesilapan bahkan ia mengingingkan kehilapan itu terulang lagi ini . Setelah menghajar Keanu hari itu dan memberinya pelajaran. Dokter muda itu terbang ke Texas urusan pekerjaan. Malam itu berbeda dari malam sebelumnya. Salju pertama turun dengan lebat di kota Callifornia membuat tubuh mereka seakan-akan ikut membeku. "Kenapa ke sini?" tanya Gemma mengulang kalimatnya. “Gemma, kamar di rumah ini hanya empat dan semuanya sudah ditempati mereka. Kamu tidak memintaku untukn tidur diluar kan,” ucap Zevan. Ia mngarahkan telapak tangannya di perapian di dalam kamar. Saat ia sedang mengarahkan tanganna diperapian Gemma sibuk menatapnya dari belakang. Zevandra sepertinya sudah menebarkan racun cinta di hati Gemma