Share

9. Nasi Sudah Menjadi Bubur

“Seberapa efektif obat ini untuk mencegah kehamilan?”

“Apa maksudmu, Ev? Ini ….”

“Tolong jawab sejujurnya, Dok. Saya mohon.”

Arvin harus meneguk ludah untuk membasahi kerongkongannya. Melihat kesungguhan gadis di hadapannya, dia harus menarik napas dalam agar tetap tenang dan tidak kehilangan akal sehatnya.

Semalam suntuk Arvin ke sana kemari mencari Eva, bahkan tiga kali pulang pergi ke kantor polisi untuk mencari keberadaan Eva. Pagi ini, saat dirinya berada di ambang rasa putus asa, gadis itu tiba-tiba muncul di depan klinik dan menodongnya dengan pertanyaan yang tidak terduga, menanyakan seberapa efektif obat kontrasepsi darurat di tangannya.

“Mari kita bicarakan di dalam.”

“Waktu saya terbatas, Dok.”

“Masuk dan kita bicara di dalam atau tidak sama sekali.”

Eva menggigit bibir bawahnya, ragu antara masuk atau memilih pergi saja dari sana. Terlebih, Arvin pria lajang yang tinggal sendirian. Dia takut akan menimbulkan fitnah.

“Tunggu apa lagi?” Arvin kembali dan mengonfirma
Hanazawa Easzy

Argh! Nyebelin banget sih! Jangan lupa tambahkan buku ini ke rak bacaan kalian, yaa supaya tahu sudah update. Boleh juga kepoin sosial media author, search aja hanazawa.hana Selamat membaca. Sampai jumpa bab berikutnya!

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status