Share

Mengakulah, Shela!

Tragedi Tino menangis semalam, membuat Shela sedih. Bahkan semalam Tino menolak bersama Shela, hingga ia tidur dalam gendongan Sebastian dan tidur bersamanya.

Kini Shela berada di dapur, ia menyiapkan kopi dan juga sarapan untuk anak-anak dan juga Sebastian. Rumah sangat sepi, anaknya belum bangun.

"Shela," sapa Sebastian, dia mengejutkan Shela saat tiba-tiba berjalan mendekatinya. Tatapannya dingin dan tak biasa.

Shela menoleh. "Oh... Pagi Om, kopinya sudah aku aduk, sarapannya nan-"

Ucapan Shela terhenti saat Sebastian tiba-tiba menarik lengan Shela dan mencekal erat kedua pundaknya.

Satu langkah demi langkah kaki Sebastian membuat Shela mundur hingga punggungnya terhimpit lemari es. Tatapan iris hitamnya menekan Shela dengan desakan hebat.

"Apa yang sebenarnya kau katakan pada Tino, tentang kita, aku terus kepikiran, kau tahu!" Sebastian mendekatkan wajahnya. "Anak kecil tidak akan pernah bisa berbohong, Tino tidak pernah sesedih ini kan, Shela? Harusnya kau jujur padaku, kala
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Daiena Bessie
tambh pena saran lmjut
goodnovel comment avatar
Daiena Bessie
tmbh penasaran
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status