Share

(TIANA STORY) CUCU MENANTU YANG SANGAT DISAYANGI

"Kau tidak menyeriusi ucapan Oma, kan?"

Aldrich berjalan mendekati Tiana yang kini tengah duduk di balkon kamar mereka.

Suara Aldrich membuat Tiana menoleh ke belakang menatap suaminya. Gadis itu mengerjapkan kedua matanya pelan.

"Ya Sayang?"

Aldrich duduk di sampingnya dan menggenggam satu tangan Tiana.

"Jangan hamil dulu," ujar laki-laki itu langsung to the point.

Kedua mata Tiana mengerjap seolah bertanya-tanya, mengapa? Mengapa tidak boleh?

Tautan jemari Aldrich dibalas menjadi genggaman yang hangat oleh Tiana. Gadis itu menyandarkan kepalanya di pundak Aldrich dengan nyaman.

"Kenapa jadi panik begini? Seorang anak itu lahir karena anugerah dari Tuhan, kalau diberi sekarang maka harus diterima, kalau belum diberi berarti belum mendapatkan anugerah tersebut. Iya kan?" Gadis itu menatap wajah Aldrich yang nampak ragu-ragu.

"Ck! Pokoknya jangan dulu, Sayang!" seru laki-laki itu kesal.

Tiana terkekeh geli dengan ekspresi kesal Aldrich pada istrinya ini. Perlahan Tiana mengulu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status