Share

Kepergok

Seorang perempuan tengah mematung sambil memperhatikan sebuah video pacarnya yang tengah asyik bersama dengan banyak perempuan yang berpakaian sexy, hanya saja dari banyak perempuan di sana, pandangannya terfokuskan pada satu perempuan yang cukup dia kenali.

“Gila banget! Pantes dia selalu ngasih tahu buruknya Axel, ternyata dia emang pengen rebut Axel? Hih, perempuan munafik!” Tawa hambar perempuan bernama Cheryl keluar dengan seketika.

Pandangan Cheryl dia naikkan, dia memperhatikan langit yang begitu terang yang membuat matanya merasakan sedikit sakit, karena silau, tapi hatinya jauh lebih sakit dan juga panas dengan apa yang terjadi.

Sudah tidak ada alasan untuk Cheryl menunggu, sehingga pada akhirnya dia bangkit dan kemudian mengambil tasnya, dia melangkahkan kaki dengan langkah yang begitu lesu.

Merasa pikirannya tidak karuan, membuat Cheryl mengurungkan niatnya untuk pergi ke Kampus, dia malah berjalan sambil mencoba untuk melupakan video yang dia lihat.

Berjalan cukup jauh bukan membuat pikirannya tenang, melainkan Cheryl malah melihat dengan jelas pacarnya tengah berduaan, bahkan bermesraan dengan perempuan yang belum terlihat jelas siapa.

Tok tok tok

Kedua orang yang semula sedang bercumbu di dalam mobil menjadi membelalak, mereka mengalihkan pandangannya sampai mereka melihat dengan jelas siapa perempuan yang berdiri di luar.

“Che-Cheryl?”

“San, keluar!” seru Cheryl dengan tatapan yang begitu jelas mengandung amarah.

Pandangan Sandra dia alihkan memperhatikan laki-laki di sebelahnya, dia terlihat bertanya akan apa yang harus dia lakukan, hanya saja Cheryl yang sudah emosi langsung menarik pintu yang ternyata tidak terkunci.

Cheryl menarik paksa Sandra keluar dari mobil, dia tidak memikirkan bagaimana penampilan perempuan yang rambutnya dia tarik paksa.

“Au, sakit Cher!” jerit Sandra.

“Gak peduli sama tangan yang sakit, karena hati ini juga jauh lebih sakit!” timpal Cheryl.

“Axel itu udah bosan sama kamu Cher, makanya dia milih perempuan lain, udah lah sadar diri aja!” Sandra merasa lebih baik dari pada Cheryl, sementara Cheryl malah mengukirkan senyuman mirisnya.

“Terserah kalau Axel bosan, gak akan dipermasalahkan, tapi kenapa Axel malah memilih bersama dengan perempuan yang tidak lebih baik dari pacarnya?”

Laki-laki bernama Axel itu melangkahkan kaki untuk keluar.

Pandangan Cheryl dia alihkan ke arah Axel. “Apakah selera pacarku sudah menurun atau penglihatan pacarku sudah menurun sampai memilih selingkuh bersama dengan perempuan yang gak lebih baik dari pacarnya?”

Ada sebuah kebingungan yang Axel rasakan, karena dia tidak mengira kalau Cheryl akan mengetahui hal ini.

“Kenapa dari perempuan baik-baik malah milih bitch seperti dia?” Cheryl mengajukan pertanyaan sambil memegangi dagu Axel, dia menatap Axel dengan tatapan yang cukup dalam.

“Kasian banget sih, padahal di pandangan banyak orang Axel itu merupakan sosok laki-laki ganteng, tajir, dan banyak hal lainnya, kalau emang sudah bosan sama pacarnya, ya ... gak usah pindah sama perempuan rendahan kayak dia!” tunjuk Cheryl pada Sandra.

“Apakah perlu dicarikan perempuan yang setara dengan pacarmu, sayang?” tanya Cheryl dengan nada yang sangat enteng, bahkan senyuman di bibir Cheryl terukir dengan begitu lebar.

Cheryl memandang Sandra dengan tatapan yang begitu rendah. “Jangan sama bitch seperti dia!”

“Lah, kenapa makin ke sini kamu malah semakin kurang ajar?!” Sandra heran dengan tingkah Cheryl.

“Pergi sekarang!” usir Axel sambil menatap Sandra dengan tatapan yang sangat dalam.

Kening Sandra berkerut. “Kenapa kamu malah usir aku, bukannya Cheryl yang kamu usir diusir?”

“Pergi!”

Sudah tidak ingin berdebat apa pun lagi, sehingga Sandra memilih melangkahkan kakinya pergi dengan sebuah rasa kesal dan saat itu juga Axel melangkahkan kaki mendekat ke arah Cheryl.

Kepergian Sandra membuat Cheryl dan juga Axel saling bertatapan dengan tatapan yang sangat dalam. Mereka tengah berpikir mengenai apa yang akan mereka ucapkan.

“Sulit untuk dipercaya, kenapa laki-laki ganteng kesayangan aku bisa seperti ini?” Cheryl menggeleng-gelengkan kepalanya.

“Di sini bukan hanya kamu yang heran, tapi aku juga heran sama kamu!” timpal Axel sambil mengeluarkan handphone-nya.

“Jelaskan maksud foto ini!” seru Axel yang terdengar penuh dengan penekanan, bahkan tatapan yang dia berikan juga terlihat begitu tajam.

Melihat apa yang Axel tunjukan, tidak membuat Cheryl panik, apalagi kaget, karena dia sudah tahu akan foto tersebut.

“Harus dijelaskan bagaimana? Kalau dijelaskan gak ada hubungan apa-apa sama tuh orang juga gak akan percaya kan?” Cheryl menatap Axel dengan tatapan yang acuh.

“Bagaimana bisa percaya kalau kamu dan dia tidak ada apa-apa, sementara di foto ini terlihat jelas kalau kamu tidur bersama orang itu?!” Axel sudah menahan emosinya.

Cheryl memutar bola matanya malas.

“Jangan-jangan ... selama ini ... kamu simpanan Om-om?” Axel merasa sangat curiga dengan hal ini.

“Kalau iya, kenapa?” tanya Cheryl dengan menggunakan nada bicara yang sangat enteng.

“GILA!”

“A-arkhh!” teriak Cheryl yang terdengar sangat serak.

“Lepaskan, sakit!” Tangan Cheryl berusaha untuk melepaskan tangan Axel yang sekarang tengah mencekik lehernya, dia benar-benar merasakan sebuah rasa sakit.

Sekuat tenaga Cheryl menahan tangan Axel, hanya saja terlihat dari tatapannya yang penuh dengan emosi membuat Axel semakin menguatkan cengkeramannya, bahkan dia tidak memikirkan kalau wajah Cheryl sudah memerah.

Tempat ini sangat sepi, tidak ada yang berlalu lalang, sehingga apa yang Cheryl alami tidak mendapatkan pertolongan dari siapa pun.

“Apa tujuan menjadi simpanan Om-om? Apakah selama ini masih ada kebutuhan hidup kamu yang tidak terpenuhi?” Axel menggeleng-gelengkan kepalanya, karena tidak percaya.

“Jauh lebih gila saat aku memilih untuk terus menjalin hubungan bersama dengan kamu Axel!” jawab Cheryl di tengah-tengah dia yang tengah berusaha untuk melepaskan tangan Axel.

Sebelah alis Axel terangkat, dia menatap Cheryl yang kemudian secara perlahan melepaskan tangannya, dia tidak berniat untuk menyakiti Cheryl, hanya saja emosi begitu memuncak yang membuatnya seperti ini.

“Axel yang sekarang bukan Axel yang aku kenal!” teriak Cheryl dengan sangat kencang.

“Axel yang sekarang sudah berubah, bahkan banyak perubahan yang membuat aku sudah tidak tahan sama sikap kamu!”

Emosi Cheryl juga semakin memuncak, dia tahu kalau sebelumnya orang yang jatuh cinta lebih awal antara dirinya dan juga Axel adalah dirinya, tapi dia tidak cinta dengan Axel yang sekarang.

“Abang aku emang pernah taruhan sama kamu dan dia menjadikan aku sebagai bayarannya, kamu juga sudah beberapa kali menolong aku, tapi ... semua hal itu bukan alasan untuk kamu bersikap seenaknya sama aku!”

Cheryl mencoba untuk menatap Axel dengan tatapan yang begitu dalam, dia ingin membuat Axel paham dengan apa yang dia katakan.

“Kamu sudah banyak berubah Axel!” tekan Cheryl.

“Axel yang sekaarang adalah laki-laki yang gampang sama perempuan, bahkan aku gak percaya kalau Axel yang ada di hadapan aku tidak pernah melakukan sesuatu yang tidak pantas dengan perempuan-perempuannya!”

Plak!

Sebuah tamparan dengan seketika Axel layangkan yang membuat Cheryl dengan seketika terdiam, dia memegangi pipinya yang terasa begitu panas dengan rasa sakit yang begitu dia rasakan.

“Ini salah satu hal yang tidak aku suka dari kamu! Kamu yang sekarang itu sangat kasar!” teriak Cheryl dengan air mata yang dengan seketika langsung keluar membanjiri pipinya.

“So-sorry, gak bermaksud untuk kasar, semua itu karena kamu yang mulai.” Axel hendak memegangi pipi Cheryl, tapi Cheryl menepisnya.

“Jangan dekat-dekat! Aku gak mau deket sama laki-laki bajingan kayak kamu!” tekan Cheryl sambil mendorong Axel.

Brak!

Tangan Axel dengan seketika mumukul mobil, dia juga memposisikan Cheryl sangat menempel dengan badan mobil, ditambah posisi tangannya yang mengurung Cheryl di sana.

“Ka-kamu mau ngapain?” Cheryl sudah mulai gelisah dengan hal ini.

“Mm-ah!” teriak Cheryl.

Tangan kekar Axel menahan kepala Cheryl yang dengan seketika membuat Cheryl tidak bisa menggagalkan niat Axel untuk berciuman dengannya, bahkan ciuman kasar Axel begitu dia rasakan.

“Shh ah!” ringis Cheryl yang kemudian menjilat bibir bawahnya yang terasa sangat sakit sebab digigit oleh Axel.

“Kamu kenapa jadi laki-laki kasar banget? Kalau sudah jadi laki-laki brengsek, jangan jadi laki-laki kasar juga!” teriak Cheryl yang sudah sangat muak.

Merasa tidak senang dengan perkataan demi perkataan Cheryl, membuat Axel dengan seketika mencengkeram leher Cheryl dengan begitu kuat yang membuat Cheryl merasa kesakitan.

“Arhk!”

“Jangan macam-macam, kamu harus ingat, kalau kamu ... tidak akan hidup sampai sekarang kalau bukan karena bantuan dariku!” tekan Axel dengan tatapan yang sangat tajam.

Jdukh

“Aw!” ringis Cheryl saat dia terjatuh di aspal.

Pandangan Cheryl teralihkan memperhatikan Axel yang malah meninggalkannya pergi begitu saja, Cheryl tidak tahu ke mana tujuan Axell pergi sekarang, karena sebenarnya da sendiri sudah sangat muak bersama dengan Axel.

“Kenapa aku harus hidup sama laki-laki seperti dia? Arhk!!!” Cheryl berteriak dengan sangat kencang sambil mengacak-acak rambutnya.

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status