Share

tak bernilai

saat matahari semakin tingginya diatas kepala, tanpa ampun membuat keringat bercucuran membasahi kaos bapak yang sangat lusuh, lelah pasti tapi bapak tidak pernah mengeluh didepanku, dia selalu tersenyum, "ayo le ngasuh dikek"( ayo nak, istirahat dulu) kata bapak sambil mengelus keringat yang didahinya, aku segera menyudahinya menepi mencari tempat yang lebih teduh, aku duduk bersama bapak, tanpa kata yang terucap, bapak hanya meminum botol yang berisi air putih yang ibukku masak buatnya, dia juga mengeluarkan makanan bekal yang ia bawa dipagi hari tadi, aku hanya memperhatikannya, bapak membukanya tanpa basa-basi bapak menyodorkannya kepada ku, "aku mari maem pak" (aku sudah selesai makan pak) jawabku, sembari mendorong kotak makanan bapak.

bapak mengambilnya dan langsung memakannya, sangat lahap dia menunduk seakan makan dengan makanan yang sangat mewah, tapi layaknya lauk dirumah tak beda jauh, hanya saja sambal goreng ditambahkan dengan sayur bening, sudah cukup nikmat ba

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status