Share

Bab 60

Sebulan kemudian.

Ting!

Suara pesan masuk ke hapeku yang tergeletak di atas nakas. Aku masih mengajak Tama bermain mobil-mobilan di kamar.

Hari masih pagi, Bang Ardi sudah berangkat bekerja sejak tadi.

"Sebentar ya, Sayang. Mama ambil hape dulu," ucapku pada Tama. Aku beranjak mengambil hape itu seraya memegang pipi gembul Tama. Dia tersenyum menatapku.

Karena gizi dan kasih sayang yang cukup dariku serta Bang Ardi, Tama tumbuh semakin sehat dan kuat. Bahkan bobot tubuhnya selalu naik tiap bulan. Makanya pipinya cabi begitu..

Kuusap layar hape untuk membuka pesan tersebut. Lagi-lagi, aku mendapat pesan dari nomor yang tidak kukenal.

[Ris, apa kabar?] tulisnya.

Aku mengernyitkan dahi, siapa yang mengirim pesan ini?

Ting!

Sebuah pesan masuk lagi.

[Ris, Abang minta maaf atas perlakuan Abang dulu. Abang benar-benar khilaf. Abang mohon, beri Abang kesempatan untuk memperbaiki semuanya] tulisnya lagi.

Aku sama sekali tak berniat untuk membalasnya. Aku sudah tau dari siapa pesan itu. M
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status