Share

Amara Melahirkan

Rio tengah pusing berkutat dengan laptop dan kertas. Tugas yang kembali salah, harus ia kerjakan ulang di rumah. Rasa-rasanya, kepalanya hampir pecah memikirkan tugas dari bosnya itu. 

"Mas! Perutku mulas." Amara menghampiri Rio dengan memegangi perutnya. Ia meringis, seolah menahan sakit.

"Kalau kebelet larinya ke wc, jangan ke kamar. Ngadu ke aku!" protes Rio.

"Maaasss!!! Aku mau lahiirrraaann ....!" bentak Amara. 

Rio membeliak, ia menatap Amara yang merintih. Ia segera mendekati sang istri. Keringat mengucur deras dari kening Amara. Rasa panik pun mencuat, saat dari pangkal paha Amara keluar cairan bening yang tak henti-hentinya keluar.

"Saaa-kiit, Mas," rintih Amara.

Rio bergegas menggendong Amara menuju mobil. Tak lupa ia menelpon orang tuanya untuk menyusul serta membawa perlengkapan Amara dan bayinya setelah lahir nanti.

"Tahan dulu. Apa sesakit itu?" Kepanikan Rio terlihat jelas. Walau bagaimanapun, ia

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status