Share

18. Awas saja bagian A.

"Anda siapa? Minta nomor suami saya segala?" tanyaku, kesabaranku sudah habis rasanya.

"Oh, saya Helen, Mantan pacar Rahman. Cinta pertama Rahman," ucapnya sambil menyodorkan tangan ke arahku, tapi aku tak tertarik bersalaman dengannya, pede sekali dia saat menyebutkan kata mantan dan cinta pertama suamiku. kubiarkan tangannya menggantung begitu saja hingga ia menarik kembali dan mulai menatap sinis.

"Oh, MANTAN?!" ucapku dengan melihatnya dari atas ke bawah. Penampilan seperti yang mau konser saja. Dengan bulu mata yang cetar juga warna soflen yang mencolok. Ku akui wanita didepanku ini cantik. Bak seorang biduan yang akan manggung.

Helen kembali duduk disamping Ibu, sedangkan aku meneruskan membuat teh hangat, kebetulan dapur dan ruang makan menyatu. Jadi percakapan apapun dimeja makan terdengar jelas.

"Jadi kamu sekarang pulang kampung, Len?" tanya Kak Eni.

"Engga sih, di kota tidak ada teman, aku ingin disini dulu saja, aku gak bisa hidup disini lah, Kak," ujarnya sombong.

"J
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status