Share

11. Sebuah janji

Dua kaleng bir kosong berada di atas meja. Seorang wanita yang tengah bersandar pada sandaran sofa bisa dilihat dengan jelas jika dia tengah kacau. Penampilannya juga tak kalah kacau sekarang.

Arsen yang baru saja datang menarik nafasnya dalam, sebelum pada akhirnya dia hembuskan dengan kasar. Miris dan iba secara bersamaan melihat Lily yang seperti itu. Meski bukan kali pertama dia melihatnya seperti ini.

"Asam lambungmu bisa naik kalau seperti itu. Sudah makan? Mau aku pesankan lasagna?" tanya Arsen dengan suara yang lembut.

Tentu arsen tidak lantas membahas apa yang tengah terjadi pada Lily. Alasan utama Arsen bergegas meninggalkan pekerjaannya saat mendengar suara Lily yang bergetar, karena baginya wanita itu adalah yang paling utama. Arsen tak lantas bertanya apa yang sebenarnya terjadi, dia mengerti Lily membutuhkan waktu sejenak. Wanita itu pasti akan bercerita dengan sendirinya nanti. Arsen tak ingin memaksa.

Lily menggeleng. "Tidak berselera."

Arsen mendekat, dia mengambil te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status