Share

Kenapa Ayu?

Kiran bukan orang yang mudah marah.

Sebagai pewaris tunggal kerajaan bisnis ayahnya, tentu hal yang pertama dia pelajari adalah mengendalikan diri.

"Apa kamu mengenalku?"

Kiran yang sedang berusaha mengendalikan dirinya.

Matanya menatap benci laki-laki yang pernah sangat dikaguminya ini.

Ah... Betapa tipisnya jarak antara benci dan cinta, padahal mereka belum lama menikah dalam cinta yang indah, setidaknya itu yang dirasakan Kiran.

"Orang tidak harus saling kenal untuk masuk toilet yang sama bukan."

Bahkan di telinga Kiran sendiri ucapan itu terdengar begitu ketus, dan dia tahu Dafa bukan orang bodoh.

Sebaik mungkin Kiran mengatur ekspresi wajahnya menjadi datar tak terbaca.

"Maaf jika aku mengganggu, tapi entah kenapa aku merasa kita saling kenal," laki-laki itu tersenyum kalem membuat Kiran makin muak.

"Itu yang sering dikatakan laki-laki buaya, jadi maaf aku tidak punya waktu."

Kiran melangkah cepat melewati Dafa yang menatapnya dengan pandangan menyelidik.

Rasa benci itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status